JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun Indramayu makin menjadi-jadi dan kini makin banyak yang ikut membongkar kontroversi di bawah pimpinan Panji Gumilang tersebut.
Mantan pengawal Panji Gumilang, Maulana Malik Ibrahim secara blak-blakan membongkar bagaimana kaderisasi anggota NII di balik Ponpes Al Zaytun Indramayu.
Menurut orang yang diberi posisi pada ring satu Panji Gumilang ini, mengatakan bahwa Pemimpin Pondok Pesantren Al Zaytun, Panji Gumilang disebut menyembunyikan NII di balik Pondok Pesantren Al Zaytun atau Mahad Al Zaytun.
Panji Gumilang melarang siapapun membicarakan soal data NII maupun hal-hal tentang NII di Ponpes Al Zaytun, walaupun Panji Gumilang menerapkan NII itu sendiri.
BACA JUGA:Audiensi Dengan Pj Bupati, PABPDSI Sarolangun Tuntut Perbub Transparansi APBDes
BACA JUGA:Membanggakan, Cakra Khan Dapat 4 Standing Applause dari Juri America's Got Talent 2023
Bahkan, kata Maulana, mayoritas santri yang berada di dalam Ponpes Al Zaytun Indramayu adalah anak dari anggota NII.
Dalam artian, mayoritas orangtua santri dan santriwati yang ada di Ponpes Al Zaytun Indramayu adalah anggota NII.
Mantan pengawal Panji Gumilang, Maulana Malik Ibrahim yang bergabung NII sejak 1993-2003 ini, membeberkan bagaimana terbentuknya Ponpes Al Zaytun yang bermula dari kaderisasi anggota NII.
Panji Gumilang sendiri, kata dia dikenal sebagai Presiden NII bagi anggotanya.
BACA JUGA:5 Zodiak yang Selalu Beruntung dalam Hidupnya, Jarang Mengalami Nasib Apes
BACA JUGA:5 Shio yang Paling Jago 'Melobi': Rahasia Karismatik Zodiak yang Memikat Hati
"Ia menisbatkan diri dia sebagai imam, Presiden NII," kata Maulana.
Alasan Panji Gumilang melarang tidak membicarakan NII dan membawa data NII di dalam Al Zaytun, kata dia karena Al Zaytun adalah Ibukota NII.
"Jadi supaya steril jika ada penelitian atau investigasi tentang NII," kata Maulana mengutip Disway.Id, Kamis 20 Juli 2023.