JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) melalui gerakan Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan) mendukung pelestarian lingkungan di situs warisan sejarah di wilayah Sumatra untuk pertama kalinya, melalui penanaman pohon di Kawasan Percandian Muarajambi.
Kegiatan penanaman pohon melalui kegiatan Candi Darling (Candi Sadar Lingkungan) dilaksanakan BLDF sejak 2019.
Kali ini, BLDF menggandeng 200 mahasiswa/i antara lain dari Universitas Jambi, Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Jambi, Universitas Dinamika Bangsa, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Jambi, dan Universitas Batanghari untuk menanam 11.920 pohon di empat (4) Candi di kawasan percandian Muarajambi yaitu Candi Kedaton, Candi Gumpung, Candi Tinggi I, dan Candi Tinggi II.
“Kami melanjutkan komitmen pelestarian lingkungan situs warisan sejarah, untuk pertama kalinya dilakukan di wilayah Sumatra melalui Kawasan Candi Muarajambi, salah satunya karena nilai unik yang dimiliki kompleks percandian ini. BLDF mengajak generasi muda khususnya mahasiswa untuk melakukan langkah nyata agar lebih peduli terhadap lingkungan. Diharapkan hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan bangga serta partisipasi aktif dalam menghijaukan situs-situs sejarah bangsa Indonesia, untuk kemudian menularkan kebiasaan baik ini di masyarakat luas,” ujar Program Director Bakti Lingkungan Djarum Foundation, F.X. Supanji.
BACA JUGA:Cegah Penularan TBC, Lapas Bungo Gelar Skirining Bagi Ratusan Warga Binaan
BACA JUGA:Tulus Banget, Ini 5 Zodiak Bisa Jadi Sahabat Terbaik, Menolong dengan Sepenuh Hati
F.X. Supanji melanjutkan, dengan terlaksananya penanaman pohon dan semak di situs sejarah Indonesia, maka hal ini dapat juga mendorong destinasi wisata. Harapan jangka panjang langkah ini akan menciptakan ekosistem lingkungan yang berkelanjutan.
Hingga Juli 2023, BLDF telah mendukung upaya pelestarian di sembilan (9) kawasan dan 23 candi di Provinsi Jawa Tengah dan D.I.Y., dengan melibatkan 952 generasi muda yang tergabung dalam gerakan Siap Darling. Adapun peserta yang bergabung dari 114 kampus meliputi 129 kabupaten/kota di Indonesia. Secara khusus pada kegiatan penanaman di Kawasan Candi Muarajambi ini, BLDF menyiapkan bibit tanaman yang sudah dipilah seperti kemuning jawa, kenanga, kemuning jepang termasuk tanaman aromatik.
Kegiatan penanaman pohon di Kawasan Candi Muarajambi disambut baik dan didukung oleh pemerintah setempat. Gubernur Provinsi Jambi, Al Haris yang hadir memberikan sambutan pembuka serta turut ikut dalam kegiatan seremonial penanaman menyampaikan, “Atas nama masyarakat dan Pemerintah Provinsi Jambi, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Djarum Foundation melalui Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF) dan seluruh pihak atas keterlibatan dan kolaborasinya dalam upaya pelestarian lingkungan melalui aksi penghijauan dan penanaman pohon. Kita semua berharap kolaborasi Djarum Foundation yang menggandeng generasi muda melalui gerakan Siap Darling dapat menjadi salah satu instrumen regenerasi untuk menggaungkan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Al Haris.
Pada sesi diskusi, Kepala Balai Pelestarian Wilayah V Provinsi Jambi dan Bangka Belitung, Agus Widiatmoko yang turut menjadi pembicara menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan di situs warisan sejarah ini.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Ini Jadwal Pemilihan Rektor UNJA 2024-2028
BACA JUGA:Dinkes Kerinci Catat 10 Kasus Pasien Gigitan Hewan Liar sejak Januari hingga Agustus 2023
“Di masa lalu, Kawasan Candi Muarajambi mengukir tonggak sejarah penting bagi bangsa Indonesia sebagai pusat pembelajaran ternama di Asia Tenggara. Selain itu, jejak sejarah pada candi menggambarkan kedekatan masyarakat Jambi dengan lingkungan dan harmonisasi ekosistem alam melalui kawasan candi ini. Kawasan Candi Muarajambi yang semakin ramai pengunjung tentu memerlukan perhatian lebih terkait aspek kebersihan dan kelestarian lingkungan. Momentum penanaman sekaligus menjadi sarana untuk kembali meningkatkan kesadaran bersama dalam merawat ekosistem di area bersejarah ini. Aksi kolaboratif antara pemerintah dengan pihak swasta serta komunitas, khususnya mahasiswa generasi muda harus terus didukung dan dipantau agar tumbuh secara berkelanjutan,” kata Agus.
Sesi diskusi juga menghadirkan Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi, Asnelly Ridha Daulay dan perwakilan anak muda, Andovi Da Lopez serta Abex yang memberikan tips kepada generasi muda dalam merawat lingkungan di sekitar wilayah tempat tinggalnya.