Dermawati menuturkan, kondisi itu membuktikan bahwa, wilayah di sekitar KHG Mendahara-Batanghari ini memiliki sumber air yang luar biasa.
BACA JUGA:Pride in Every Ride, Supersport New CBR250RR Berkarakter Big Bike
BACA JUGA:Keuangan Mendadak Meningkat, Ini 7 Shio Ketiban Rezeki Sebentar Lagi
Sebab, lahan gambut yang dalam itu ibarat seperti danau, yang bisa menyimpan stok air. Sehingga, saat musim kemarau, pasokan air dari gambut tersebut akan keluar.
"Akan tetapi, di sisi lain lokasi gambut tersebut sangat rentan terbakar. Kalau sudah terbakar, susbudensi atau penurunan gambut itu sangat cepat, bisa 7 sampai 12 cm per sekali terbakar," tuturnya.
Pihak BRGM juga kerap memberikan edukasi kepada masyarakat, agar tidak mengeringkan lokasi gambut itu dengan cara nekad tanpa memperdulikan dampak jangka panjangnya.
"Bahkan ada yang menganggap, jika gambut ini adalah hama, yang harus dikeringkan biar tidak berair lagi. Padahal gambut basah itu merupakan lokasi ekosistem yang sangat bagus sekali," cetusnya.
BACA JUGA:7 Zodiak Perempuan yang Punya Standar Tinggi untuk Pasangan dan Pekerjaan
BACA JUGA:5 Shio Bakalan Sukses hingga Pensiun, Anak Cucu Bisa Hidup Mewah, Uang Gak Ada Habisnya
Selain itu, lokasi gambut ini juga mampu menetralisir keaisan air laut menjadi air tawar yang bersih dan segar, meski terkadang kondisi airnya berwarna kecoklatan.
"Mari lah sama-sama kita jaga dan kita rawat lokasi gambut yang ada di wilayah kita. Agar terus bisa memberikan banyak manfaat untuk kehidupan dan ekosistem alami," pungkasnya. *