JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Untuk menyatukan persepsi, Asoasiasi Transportis Jambi (ATJ) menggelar rapat kerja bersama para lurah dan kepala desa (kades).
Raker yang digelar di Gedung Mahligai pada hari Kamis 2 November 2023 tersebut, sengaja mengundang para lurah dan kades yang wilayahnya terdampak atau dilewati angkutan batu bara.
Dalam sambutannya, Ketua ATJ Karyadi, berharap agar mereka bisa bersama-sama mencari sosial terkait transportasi batu bara ini.
Menurutnya, apa yang dilakukan ATJ sebenarnya membantu tugas pemerintah. "Agar tata kelola hauling batu bara ini tidak banyak menimbulkan masalah," kata dia.
BACA JUGA:Soal Stockpile PT SAS, DPRD Kota Jambi: Siapapun Wali Kotanya, Tetap Tolak
BACA JUGA:Gelar Temu Responden 2023, Bank Indonesia Jambi Beri Apresiasi pada Responden Terbaik
Sebaliknya, diharapkan apa yang dilakukan ATJ ini bisa menimbulkan potensi postif baik dari sisi ekonomi sosial dan budaya. Dia juga berharap kepada para kades dan lurah agar bisa bersinergi.
Raker yang digelar dari pagi hingga sore ini, menimbulkan beberapa poin kesepakatan yaitu:
1. Dibentuknya Forum Komunikasi Desa dan Kelurahan yang terdampak hauling batu bara di jalan umum.
2. Sanksi bagi sopir angkutan batu bara yang melanggar jam operasional.
3. Sanksi bagi sopir yang blong kanan
4. Tidak ada lagi pemblokiran jalan jika terjadi kecelakaan lalu lintas yang menimbulkan korban jiwa yang melibatkan mobil batu bara.
BACA JUGA:4 Shio yang Suka Menolong dan Paling Pengertian, Hatinya Baik Banget
BACA JUGA:Kebakaran Rumah di Mayang Mangurai Kota Jambi, Pemilik Alami Luka Bakar
"Tentu ada konsekuensinya bagi kami yang mewakili pengusaha angkutan dan pada umumnya kami juga bersepakat dan sudah juga lakukan di beberapa desa," kata Karyadi.