Akan tetapi ancaman tersebut tidak jadi dilaksanakan meskipun pemerintah Indonesia tidak memenuhi tuntutan yang disampaikan oleh Egianus.
BACA JUGA:Ekowisata Tanjab Barat Dukungan SKK Migas PetroChina Dapat Dikembangkan dan Dipromosikan
BACA JUGA:Spesifikasi iPhone 15 Pro dan iPhone 15 Pro Max
Philip Mehrtens yang berusia 37 tahun tersebut merupakan kapten penerbangan yang bekerja untuk Susi Air Indonesia dan ditangkap di lapangan terbang Nduga pada 7 Februari 2023 lalu.
Dalam penangkapannya, KKB juga membakar pesawat Susi Air yang di bawa oleh Philips dan melepaskan sejumlah penumpang lainnya.
Menurut Mayjen TNI Izak pihaknya hingga saat ini masih belum dapat memastikan kapan pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens akan dibebaskan.
Lokasi Penyerahan Pilot Susi Air
Sebagai informasi, pada ancaman sebelumnya, Jeffrey Bomanak yang mengaku sebagai pimpinan TPNPB OPM Papua telah merencanakan lokasi penyerahan Philips.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Prof Helmi Terpilih jadi Rektor UNJA Periode 2024-2028
BACA JUGA:Kadisbudpar Provinsi Jambi Apresiasi SKK Migas PetroChina Kembangkan Ekowisata Tanjab Barat
Bahkan Jeffery meminta agar Perdana Menteri Papua Nugini James Marape untuk bersedia menjadi perantara netral dalam bernegosiasi antara pemerintah Indonesia dan pemberontak Papua Barat.
Selain itu Jeffery juga telah meminta agar Philips segera dipindahkan untuk melakukan negosiasi.
Sedangkan Soleman Ponto selaku Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) menjelaskan bahwa jika benar pihak KKB mau bernegosiasi silahkan saja dan tentunya pemerintah Indonesia akan membuka diri.
Selain itu Ponto juga mengatakan jika OPM Papua meminta kemerdekaan tantunya tidak bisa dipenuhi oleh pemerintah Indonesia.
Bahkan Pondo dengan tegas menyebutkan jika akan mengeksekusi Philips silahkan saja, karena tidak mungkin Indonesia mengorbankan Papua hanya untuk menyelamatkan seorang pilot apalagi WNA.*