Listyo Sigit Prabowo juga memprediksi akan terjadi 2 kali puncak arus balik dan arus mudik yaitu menjelang Natal dan menjelang malam Tahun Baru.
BACA JUGA:Tips Menghindari Nyeri Kaki Saat Mengenakan Sepatu Hak Tinggi
Untuk itu lanjutnya, Polri akan memberlakukan rekayasa lalu lintas mulai dari pengaturan contraflow sampai dengan one way.
Polri akan menggunakan metode traffic count untuk mengetahui volume lalu lintas, menurut Listyo Sigit Prabowo efektif diterapkan untuk mengurai kemacetan saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2023 kemarin.
"Kita mempunyai rumusan traffic counting saat kita sudah ujicoba pada saat pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri kemarin,” ucap Kapolri.
Sebelumnya Presiden Jokowi menyebut ada 107 juta pergerakan masyarakat dalam merayakan natal dan tahun baru.
BACA JUGA:REI dan BTN Gelar Diklat Sinergi, Agar Pengembang Dapat Pelatihan yang Baik
Jokowi pun meminta kepada kementerian lembaga terkait menyiapkan secara matang transportasi, menjelang Natal dan Tahun Baru.
Jokowi juga mengingatkan soal pasokan dan distribusi bahan-bahan pokok yang berhubungan dengan transportasi dalam rangka persiapan Natal dan Tahun Baru 2024.
"Ini rutinitas, tapi apapun harus tetap direncanakan, harus dipersiapkan yaitu Natal dan Tahun Baru. Pak Menko ini agar disiapkan betul-betul utamanya yang berkaitan dengan transportasi, karena dari perhitungan survei terakhir, ada kurang lebih nanti 107 juta pergerakan orang dalam natal dan tahun baru,” kata Jokowi.
Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, mengatakan pergerakan masyarakat untuk merayakan natal dan tahun baru diprediksi mengalami kenaikan sekitar 143 persen dari tahun lalu.
BACA JUGA:Telkomsel Terus Akselerasikan Transformasi Digital UKM, Sebagai Komitmen Implementasi Prinsip ESG
BACA JUGA:10 Jenis Sayuran yang Baik Dikonsumsi untuk Atasi Jerawat
Karena itu, Muhadjir Effendy menyatakan bahwa pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap langkah-langkah yang sudah mereka lakukan tahun lalu.