Dimas bersama ibunda langsung mengucap syukur atas kepedulian UIN STS Jambi di bawah kepemimpinan Rektor UIN STS Jambi, Prof. Dr. Asad Isma, M. Pd. “Terima kasih sekali pak,” kata Dimas dan ibundanya. Dimas merasa sangat senang dan terharu atas kepedulian UIN STS Jambi tersebut. Menurutnya, arahan Rektor akan segera ditindaklanjuti.
BACA JUGA:Pahami dan Jangan Salah Pilih, Saatnya Menentukan Pilihan Investasi yang Menguntungkan
BACA JUGA:Daftar Mobil Bekas Toyota Mulai Rp40 Jutaan, Cek di Sini
“Sebenarnya proses seleksi mahasiswa S2 sekarang sedang berjalan. Tapi kita sama-sama upayakan. Yang jelas, Dimas harus kuliah. Nanti saya akan memastikan dari UIN yang memfasilitasi semuanya, termasuk skema pembiayaannya,” ucap Rektor lagi.
Sementara itu, Maimunnah Hasibuan yang sebelumnya tergabung di dalam Pusat Kajian Disabilitas menyatakan bahwa pihaknya memang selama ini terus melakukan pendampingan untuk seluruh mahasiswa difabel. Mulai dari memantau dan membantu berbagai keperluan mahasiswa difabel di UIN STS Jambi, termasuk untuk Dimas selama belajar di Program Studi Sejarah Peradaban Islam.
“Kita selalu melakukan monitoring dan evaluasi. Termasuk menghubungi dosen bila ada kendala. Kita bahkan pada saat mereka Kukerta, mendorong adanya jalur Kukerta khusus untuk mahasiswa difabel. Pada saat proses pengerjaan skripsi, kita juga terus memberikan motivasi dan semangat agar bisa selesai sesuai dengan sesegera mungkin. Kita ucapkan terima kasih kepada Pak Rektor. Semoga Dimas bisa terus semangat untuk belajar dan mewujudkan cita-citanya,” ucapnya. *