Kolesterol tinggi tak hanya muncul karena pola hidup tidak sehat yang dijalani. Sebaliknya, jika Sahabat Fimela sudah menerapkan serangkaian pola hidup sehat, tetapi masih mengidap kondisi ini, sebaiknya periksakan riwayat kesehatan keluarga.
Pasalnya, penyakit ini dapat diwariskan dari kedua orangtua yang biasa disebut dengan familial hypercholesterolemia (FH).
Familial hypercholesterolemia bisa menyerang siapa saja yang keluarganya membawa mutasi genetik. Namun, kondisi genetik tersebut lebih sering terjadi pada mereka yang keturunan Perancis, Kanada, Lebanon, dan Afrikaner (kelompok etnis Afrika Selatan). Masalahnya, lebih dari 90% orang yang memiliki FH tidak mengetahui kondisinya tersebut.
Kolesterol tinggi dibawa lewat mutasi genetik dari kedua orangtua. Hasil mutasi genetik tersebut kemudian akan mengambil alih setiap sel dalam tubuh. Hal tersebutlah yang membuat tubuh kesulitan untuk membuang kolesterol jahat.
BACA JUGA:Pengamat Sebut Pangkat Jenderal Kehormatan Bintang 4 yang Diterima Prabowo Sudah sesuai UU
BACA JUGA:Menuju Kontestasi Pilgub Jambi 2024, Romi Hariyanto Bertemu dengan Ketua DPW PKS Provinsi Jambi
Tingkat keparahannya pun akan bervariasi karena tergantung pada seberapa banyak kandungan kolesterol jahat yang ada dalam darah.
3. Rendahnya tingkat aktivitas fisik .
Salah satu manfaat dari aktivitas fisik adalah dapat membantu untuk menurunkan kadar kolesterol dan mempertahankan berat badan. Seseorang yang mengalami obesitas cenderung memiliki jumlah LDL yang tinggi di dalam darah.
Saat berolahraga, gerakan tersebut dapat merangsang enzim yang membantu untuk memindahkan LDL dari darah dan dinding pembuluh darah ke hati. Setelah itu, kolesterol dapat diubah menjadi empedu yang mengarah ke pencernaan dan dikeluarkan.
Jadi, semakin rutin melakukan olahraga, maka semakin banyak kandungan LDL yang keluar dari tubuh Sahabat Fimela.
Selain itu, olahraga dapat meningkatkan ukuran partikel protein yang membawa kolesterol melalui darah. Beberapa partikel tersebut dapat berbentuk kecil dan padat, tetapi yang lainnya berukuran besar dan lembut.
Partikel yang kecil dan padat lebih berbahaya dibandingkan yang besar dan halus. Ini karena partikel tersebut dapat masuk ke lapisan jantung dan pembuluh darah dan menimbulkan sumbatan. Dengan olahraga, partikel tersebut dapat dicegah untuk masuk aliran darah.
4. Kelebihan berat badan atau obesitas