Seseorang dapat disebut mengalami obesitas apabila indeks massa tubuhnya (IMT) melebihi atau sama dengan 30 kilogram per meter persegi (kg/m2). Kondisi ini dapat terjadi karena asupan kalori tubuh melebihi jumlah kalori yang dibakar, sehingga menyebabkan penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh.
Perlu diketahui, obesitas merupakan salah satu kondisi yang dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi.
BACA JUGA:Telkomsel Tak Tergantikan Selama 5 Kali, Raih Best Mobile Network dari Ookla® Speedtest Award™
BACA JUGA:Zodiak Tak Miliki Selera Humor, Terlalu Serius
Pasalnya, obesitas dapat meningkatkan kadar lemak jahat atau LDL (low-density lipoprotein) dan trigliserida, serta menurunkan kadar lemak baik atau HDL (high-density lipoprotein). Hal tersebut dapat berujung pada meningkatnya kejadian penyakit kardiovaskuler, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
Selain itu, obesitas juga bisa memicu terjadinya resistensi insulin (menurunnya sensitivitas insulin) sehingga mengakibatkan kadar gula darah dalam tubuh menjadi tidak terkontrol. Hal ini yang kemudian dapat memicu peningkatan kadar kolesterol di dalam tubuh.*