Namun demikian inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan bawang merah (andil -0,07%), petai (andil -0,05%), ikan serai (andil -0,04%), angkutan udara (andil -0,04%) dan Ikan Cakalang /Ikan Sisik (andil -0,03%).
Kabupaten Kerinci: Bulanan: inflasi -0,39% (mtm) Tahun Berjalan: inflasi 1,08% (ytd) Tahunan: inflasi 3,51% (yoy)
Begitu juga di Kabupaten Kerinci, cabai merah juga merupakan komoditi penyumbang inflasi terbesar dengan andil sebesar 0,28%.
BACA JUGA:Ramadhan Sebentar Lagi, PLN UID S2JB Beri Tips Aman Gunakan Listrik Selama Ramadhan
BACA JUGA:Simpan Narkoba di Bawah Kasur Kamar Kost, Ditresnarkoba Polda Jambi Bongkar Jaringan Internasional
Diikuti oleh komoditas lain yaitu tarif kendaraan travel (andil 0,09%), kentang (andil 0,08%), minyak goreng (andil 0,07%) dan jengkol (0,05%). Namun demikian inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh penurunan beras (andil -0,29%), bawang merah (andil -0,26%), Ikan Serai (andil -0,22%), tomat (andil -0,13%) dan Ikan Tongkol/Ikan Ambu-ambu (andil -0,08%).
Ke depan, Jambi diperkirakan akan kembali mengalami inflasi seiring peningkatan konsumsi rumah tangga pada momentum Ramadhan dan menjelang HBKN Idul Fitri, serta masih berlanjutnya penyesuaian harga rokok akibat peningkatan tarif cukai hasil tembakau (CHT).
Selain itu, inflasi juga diprediksi terjadi seiring peningkatan permintaan komoditas angkutan udara sehubungan dengan peningkatan permintaan masyarakat dalam rangka tren mudik pada momentum HBKN Ramadhan dan Idul Fitri.
Dalam rangka memitigasi risiko dimaksud, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi terus melanjutkan sinergi dengan pemerintah daerah melalui TPID dan Tim Satgas Pangan serta melanjutkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dan Gerakan Pangan Murah (Murah) serentak untuk menjaga keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif terkait perkembangan inflasi. *