JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Operasional angkutan batu bara di Jambi kini telah dibuka kembali.
Ini setelah Gubernur Jambi Al Haris, membuka jalur darat untuk operasional angkutan batu bara.
Meski memang masih masa percobaan, namun dibukanya jalur darat untuk operasional angkutan batu bara ini, kembali menimbulkan kemacetan.
Khususnya di Kabupaten Batanghari, info yang didapat adalah, kemacetan panjang terjadi di Kabupaten Batanghari dalam kurun waktu 2 malam terakhir.
BACA JUGA:Beli Mobil Daihatsu Bisa Berangkat Umroh Gratis, Program Daihatsu Idul Fitri 2024 Hadir Lagi
Hal ini pun masuk dalam pantauan Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jambi.
Dirlantas Polda Jambi Kombes Pol Dhafi, mengatakan bahwa pihaknya sudah memberi masukan pada Pemprov Jambi, agar tidak terpusat.
Kata dia, operasional angkutan batu bara ini terbagi menjadi 3 wilayah. Ada wilayah Kabupaten Tebo ke Pelabuhan Dagang.
Kemudian wilayah Kabupaten Sarolangun dan Batanghari, lalu Durian Luncuk dan Jebak, serta Muaraojambi ke Pelabuhan Talang Duku.
BACA JUGA:Jelang Puasa dan Lebaran, Gubernur Al Haris Pastikan Stok dan Harga Bahan Pokok Stabil
BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris : Peran Lembaga Adat Sangat Dinantikan Masyarakat
Di Tebo kata Kombes Dhafi, maksimal 450 unit angkutan batu bara. Sementara di Batanghari maksimal 900 unit. "Tidak boleh lebih dari itu," kata dia.
Menurut dia, Pemprov Jambi seharusnya berafiliasi dengan pemilik dan sopir angkutan batu bara.
Kemudian, setiap perusahaan supaya tidak berpindah dan ada stiker untuk mengetahui bahwa sudah resmi dan tidaka.