JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kisah Nabi Yunus membawa pesan yang mendalam tentang kesabaran, keteguhan iman, dan keberanian dalam menghadapi cobaan.
Nabi Yunus diutus untuk membimbing dan menyelamatkan masyarakat Ninawa yang tersesat, sebuah tugas yang dihadapinya dengan penuh kesabaran meskipun dihadapkan pada tantangan besar.
Ketika usahanya tampaknya sia-sia dan rasa putus asa mulai menyergap, Nabi Yunus menunjukkan keteguhan iman yang luar biasa.
Bahkan ketika ia dihadapkan pada keadaan yang sulit, seperti terjebak di dalam perut ikan paus, ia tetap berdoa dengan penuh penyesalan kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Politisi Muda PPP M Chandra Muzaffar Berhasil Lolos ke DPRD Provinsi Jambi
BACA JUGA:Geger Kasus Pembunuhan di Tanjab Barat, Adik Tega Bacok Kakak Kandung Hingga Tewas
Doa yang dipanjatkan Nabi Yunus, "La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minaz-zaalimin," menjadi simbol kesungguhan dan kepatuhan kepada Allah.
Doa ini memiliki keutamaan besar, seperti yang disebutkan dalam buku "Zikir-zikir Pembersih dan Penentram Hati" karya M. Rojaya.
Doa ini memiliki kekuatan untuk memperlancar permohonan kepada Allah, terutama bagi mereka yang tengah mengalami kesulitan.
Selain itu, hadis yang mengungkapkan bahwa doa Nabi Yunus akan dikabulkan Allah memperkuat keistimewaan doa tersebut.
BACA JUGA:PLN Sukses Jaga Keandalan Listrik Selama Kunjungan Muktamar IMM RI 1 di Kota Palembang
BACA JUGA:Atasi Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Pertamina Bersama Pemkab Tanjabbar Gelar Operasi Pasar
Hal ini mengajarkan kita untuk senantiasa berharap dan memohon kepada Allah dalam setiap situasi, tanpa mengenal putus asa.
Kisah Nabi Yunus juga mengajarkan bahwa kesalahan manusia dapat diampuni jika ia bertaubat dengan tulus.
Ketika Nabi Yunus menyadari kesalahannya dan memohon ampunan, Allah SWT langsung mengabulkan doanya. Ini menunjukkan kasih sayang dan kemurahan hati Allah kepada hamba-Nya yang bertaubat.