JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Hotman Paris menilai ada kejanggalan atas meninggalnya santri Ponpes di Tebo, Provinsi Jambi.
Ini setelah dirinya mendapatkan keterangan langsung dari dokter yang menangani otopsi jenazah AH, santri Ponpes Raudatul Mujawidin Unit 6 Rimbo Bujang Kabupaten Tebo, Jambi.
Kata dia, pihak RS menyebut santri tersebut meninggal bukan karena sengatan Listrik, melainkan karena patah tulang di bagian tubuhnya.
Kata dia, dari keterangan dokter yang melakukan otopsi terhadap korban AH, diketahui bahwa penyebab kematian karena patah tulang tengkorak, tulang rusuk, dan tulang bahu.
BACA JUGA:Kasus Meninggalnya Santri Ponpes di Tebo, Hotman Paris Minta Kapolri Turunkan Tim ke Polres Tebo
BACA JUGA:Huawei Hadir Lebih Canggih, Kembangkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Secara Mandiri
“Saya sudah bicara dengan dokter yang melakukan otopsi atas murid pesantren yang meninggal di Ponpes di Jambi,” ujarnya.
“Dan menurut dokter yang melakukan otopsi, penyebab kematian karena patah tulang tengorak, tulang rusuk, dan tulang bahu. Sedangkan yang disebarkan seolah2-olah karena aliran listrik,” kata Hotman Paris, dikutip dari postingan instagramnya.
Ia pun meminta untuk Kapolri dan Kadiv Propam segera menurunkan tim atas kasus ini.
Dalam unggahannya itu, terlihat Hotman Paris bersama kedua orangtua korban.
BACA JUGA:Safari Ramadhan di Hamparan Rawang, Gubernur Jambi Al Haris Disambut Antusias Warga
“Inilah ibu almarhum, orangtua jauh-jauh ke Jakarta. Bapak Kapolri, Kadiv Propam sudah waktunya menurunkan tim ke Polres Tebo,” kata dia.
“Saya dapat keterangan langsung hasil dari dokter yang melakkan otopsi. Tidak mungkin sengatan listrik menyebabkan patah tulang tengkorak dan tulang rusuk,” tambahnya.
Hotman Paris meyakini telah terjdi sesuatu pada kasus ini.