Selain itu, Ramadan 2024 juga akan dihiasi dengan gerhana matahari total (GMT) yang akan terjadi pada 8 April 2024. GMT ini bisa diamati Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, dan Arktik.
BACA JUGA:Kasus Kematian Santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin Tebo, Ini Update dari Polda Jambi
BACA JUGA:Kasus Meninggalnya Santri Ponpes di Tebo, Hotman Paris Minta Kapolri Turunkan Tim ke Polres Tebo
Dalam khazanah Islam, gerhana adalah fenomena alam yang menggambarkan keagungan ciptaan Allah SWT. Fenomena astronomi ini menjadi bukti bahwa kebesaran Allah SWT itu nyata. Rasulullah SAW bersabda:
“Sungguh, gerhana matahari dan bulan tidak terjadi sebab mati atau hidupnya seseorang, tetapi itu merupakan salah satu tanda kebesaran Allah Ta’ala. Karenanya, bila kalian melihat gerhana matahari dan gerhana bulan, bangkit dan salatlah kalian.” (HR Bukhari-Muslim).
Sebagaimana disebut dalam hadis, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat ketika terjadi gerhana. Mengingat dua gerhana di bulan Ramadan 2024 ini tidak bisa diamati di Tanah Air, apakah muslim Indonesia perlu salat gerhana atau salat kusufain.*