Beberapa pihak, termasuk juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, mengkritik pemilu tersebut sebagai tidak bebas dan adil, mengingat Putin telah memenjarakan lawan politik dan mencegah kandidat lain untuk mencalonkan diri melawan dirinya.
BACA JUGA:Hari Ini, Dibuka Pendaftaran Mudik Gratis dari PT Jasa Marga, Dapat Uang Saku Loh
BACA JUGA:3 Makanan Ampuh untuk Mengatasi Rasa Mengantuk Akibat Kurang Tidur
Perlu diingat bahwa Putin telah menjadi presiden Rusia sejak tahun 1999. Pada awalnya, konstitusi Rusia membatasi jabatan presiden hanya untuk dua periode berturut-turut.
Namun, setelah masa jabatannya berakhir pada tahun 2008, Putin menjadi perdana menteri dan kemudian kembali lagi sebagai presiden pada tahun 2012.
Pada tahun 2020, amendemen dilakukan yang memungkinkannya untuk menjabat dua periode lagi. *