Gubernur Jambi Sebut Dewas RSUD Raden Mattaher Tidak Bisa Kerja

Gubernur Jambi Al Haris kecewa dengan pelayanan RSUD Raden Mattaher.-ist/jambi-independent.co.idr-
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Gubernur Jambi Al Haris mengungkapkan kekecewaannya terhadap kinerja Dewan Pengawas (Dewas) RSUD Raden Mattaher Jambi yang dinilai tidak mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah banyaknya keluhan masyarakat terkait buruknya pelayanan di rumah sakit rujukan utama Provinsi Jambi tersebut.
"Dewas di sini tidak bisa bekerja, tidak pernah Dewas melapor ke saya, apa yang dilakukannya, harus ada laporan terkait rumah sakit ini," ungkap Al Haris saat menggelar rapat mendadak di aula Diklat RSUD Raden Mattaher, Jumat 10 April 2025.
Rapat yang digelar secara tiba-tiba tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran manajemen RSUD Raden Mattaher, Sekda Provinsi Jambi, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD), dan Inspektur Inspektorat Provinsi Jambi.
BACA JUGA:Arus Mudik dan Arus Balik Lebaran 2025, Sebanyak 2,9 Juta Kendaraan Lewati Jalan Tol Trans Sumatera
BACA JUGA:Liga 1, Bali United Akui Tak Mudah Hadapi Persib Bandung
Gubernur Jambi menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima banyak laporan terkait buruknya pelayanan di rumah sakit milik pemerintah provinsi ini. Yang lebih memprihatinkan, keluhan-keluhan tersebut tidak mendapat tindakan dari manajemen rumah sakit.
"Ini sangat banyak keluhan dan tidak dilakukan tindakan dari manajemen rumah sakit, dibiarkan terus menerus," kata Al Haris dengan nada kecewa.
Ia memberikan contoh konkret mengenai kondisi fasilitas di Instalasi Gawat Darurat (IGD) yang tidak memadai.
"Di ruangan IGD saja ada AC yang tidak hidup, seharusnya itu cepat ditangani dengan menggunakan anggaran atau dana BLUD rumah sakit ini," jelasnya.
BACA JUGA:Borneo FC vs Persib Bandung, Susunan Pemain Lengkap di Tengah Krisis Absensi Maung Bandung
BACA JUGA:Pasca Lebaran, Harga Sawit Jambi Turun Jadi Segini
Infrastruktur Memprihatinkan, Risiko Kerusakan Alat Medis
Selain masalah pelayanan, Gubernur juga menyoroti buruknya kondisi infrastruktur rumah sakit yang berpotensi merusak peralatan medis bernilai miliaran rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: