JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus pembunuhan santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Raudhatul Mujawwidin Tebo, cukup mendapat perhatian.
Tak hanya di Provinsi Jambi saja, kasus kematian santri di Ponpes Raudhatul Mujawwidin Tebo ini sempat viral secara nasional.
Ini terjadi setelah pengacara kondang, Hotman Paris, memposting kasus ini di akun media sosialnya.
Nah, kini polisi telah menetapkan dua orang kakak tingkat korban sebagai tersangka. Keduanya pun telah ditahan.
BACA JUGA:Ini 3 Cara agar Kopermu yang Pertama Kali Turun dari Pesawat
Pengamat sosial, Nasroel Yasir, rupanya juga terus mengikuti perkembangan kasus ini.
Menurutnya, kejadian-kejadian seperti ini seharusnya tak boleh lagi terjadi di mana pun.
Nasroel yang juga merupakan tokoh Muhammadiyah Jambi ini, juga berharap adanya ketegasan dari kepolisian terhadap kasus ini.
"Polda Jambi dan jajaran jangan pandang bulu. Harus tegas terhadap kasus ini," kata Nasroel, Sabtu 23 Maret 2024.
BACA JUGA:Penting untuk Perkembangan si Kecil, Ini Manfaat Stimulasi Pijat Bayi
BACA JUGA:Longsor Lagi, Jalan Kerinci-Bangko di Muara Emat Lumpuh Total
Menurutnya, penyelidikan jangan hanya sampai saat sudah menetapkan tersangka saja. Siapapun yang terlibat harus ikut diperiksa.
"Jangan ada yang ditutup-tutupi, jangan ada yang dilindungi. Buat kasus ini seterang-terangnya," tegas dia.
Apalagi lanjutnya, kasus ini tergolong miris. Memang, pelaku adalah anak di bawah umur. Namun perbuatannya sudah bukan anak kecil lagi.