Ronjok Sayak (Bengkulu)
Di Bengkulu, tradisi Ronjok Sayak dilakukan dengan membakar batok kelapa yang ditumpuk tinggi.
BACA JUGA:7 Kebiasan yang Bisa Bikin Kamu Gagal Diet, Apa Saja?
Tradisi ini dipercaya menghubungkan manusia dengan leluhur, dilakukan setelah salat Isya pada 1 Syawal.
Binarundak (Sulawesi Utara)
Masyarakat Motoboi Besar di Sulawesi Utara memiliki tradisi Binarundak, yakni membuat atau memasak nasi jaha secara bersama-sama selama tiga hari berturut-turut setelah Lebaran.
Nasi jaha dimasak dalam batang bambu dan diyakini sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT serta sarana silaturahmi.
Festival Meriam Karbit (Kalimantan Barat)
Festival Meriam Karbit di Kalimantan Barat adalah tradisi yang menjadi pengingat akan keberanian dan semangat kebersamaan.
BACA JUGA:Profil Prof Shofia Amin, Terpilih Sebagai Dekan FEB UNJA Periode 2024-2028
BACA JUGA:Cara Agar Nafas Tetap Segar saat Bulan Puasa
Festival ini digelar selama tiga hari berturut-turut, sebelum, sesaat, dan sesudah Lebaran, dan menjadi bagian penting dari warisan budaya Kota Pontianak.
Setiap tradisi Lebaran di Indonesia tidak hanya memperkuat ikatan kebersamaan masyarakat, tetapi juga menyimpan nilai-nilai budaya dan kepercayaan yang mendalam.
Dalam keragaman ini, terpancarlah kekayaan budaya Indonesia yang memperkaya dan memperkuat jati diri bangsa.
Tradisi-tradisi tersebut bukan hanya menjadi simbol perayaan keagamaan, tetapi juga merupakan cerminan dari kearifan lokal yang harus dilestarikan dan dijunjung tinggi.
BACA JUGA:Tips Atur Jadwal Tidur Selama Ramadan
BACA JUGA:Zodiak ini Dikenal Sulit Membayar Hutang
Semoga, dengan menjaga dan merayakan tradisi-tradisi tersebut, kita dapat terus memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam keberagaman Indonesia. *