Dengan melakukan hal demikian kamu pasti dapat memilih saham yang tepat dan mendapatkan keuntungan yang sesuai.
2. Nilai Return on Equity (ROE)
Panduan untuk investor pemula yang kedua ialah nilai Return on Equity (ROE).
BACA JUGA:Dikenal Dekat dengan Warga, H Abdul Rahman Dinilai Pantas Pimpin Kota Jambi
BACA JUGA:Stop! Jangan Sering Makan Bakso Jika Tidak Mau Terserang Penyakit
Nilai Return on Equity atau ROE merupakan rasio keuangan, yang mana mengukur profitabilitas perusahaan dengan membandingkan laba bersih dengan ekuitas pemegang saham.
Dengan ROE sendiri dapat menunjukkan seberapa efektif suatu perusahaan itu menggunakan modal dari pemegang sahamnya dalam menghasilkan laba.
Jadi apabila nilai ROEnya tinggi artinya kinerja perusahaan tersebut dalam menghasilkan keuntungan dari setiap rupiah ekuitas yang diinvestasikan semakin baik pula.
Nah, ini merupakan salah satu indikator yang penting bagi para investor dalam menilai potensi pengembalian investasi mereka dalam saham perusahaan tersebut.
BACA JUGA:Kasipers Kasrem 042/Gapu Pimpin Upacara 17-an Bulan Mei 2024
BACA JUGA:Asam Urat Langsung Rontok Karena 5 Minuman Ini, Enak dan Mudah Dibuat!
Jadi untuk kamu investor pemula pilihlah saham dengan ROE yang lebih tinggi dari bunga kredit bank ya.
3. Rasio Debt to Equity Ratio (DER)
Panduan untuk investor pemula yang ketiga ialah Rasio Debt to Equity Ratio (DER).
Rasio Debt to Equity Ratio (DER) merupakan suatu ukuran yang menunjukan seberapa banyak suatu perusahaan menggunakan utang dibandingkan dengan ekuitasnya.
Nah, ini merupakan indikator penting yang digunakan oleh investor dan kreditur dalam menilai struktur modal perusahaan serta resiko keuangan yang terkait.