Menjaga Gunung Hapuk Sebagai Sumber Mata Air Bagi Suku Dayak Meratus

Senin 20-05-2024,21:59 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

BACA JUGA:Puluhan Pelajar Serang SMAN 6 Kota Jambi, Ini Penjelasan Kepala Sekolah

BACA JUGA:Kurangi Emisi Karbon, PLN Sabet Penghargaan Best Impact in Environment of The Year 

Proyek bendungan Kementerian PUPR

Bupati Hulu Sungai Tengah Aulia Oktafiandi pada Oktober 2023 mendatangi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengajukan proyek pembangunan Bendungan Pancur Hanau yang berjarak sekitar delapan kilometer dari kampung Madi.

“Saya sudah melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR. Pembangunan bendungan ini sangat penting karena menyangkut kebutuhan air orang banyak,” kata Aulia menjelaskan. Apalagi, Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan pemangku persediaan pangan dari tiga kabupaten di Kalimantan Selatan, dan sedang disiapkan sebagai gerbang pangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Penduduk di kampung Madi kembali bernafas lega, sekiranya proyek ini terealisasi, mereka tidak lagi sepenuhnya mengandalkan mata air dari puncak pegunungan yang kadang kering saat musim kemarau.

Selain untuk pemenuhan kebutuhan air suku Dayak Meratus, Bendungan Pancur Hanau akan dimanfaatkan untuk mengairi lahan sawah untuk memperkuat produksi pertanian tanaman padi.

BACA JUGA:Helikopter Jatuh, Presiden Iran Meninggal Dunia

BACA JUGA:Oleksandr Usyk Juara Dunia Tinju Kelas Berat Usai Bogem Habis Tyson Fury

Ada potensi tambahan 5.500 hektare lahan yang dapat dialiri air, dengan adanya bendungan ini. Estimasi panen padi di Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang semula 60.000 ton per tahun, diharapkan meningkat menjadi 120.000-130.000 ton.

Direktur Bendungan dan Danau Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid mengatakan Bendungan Pancur Hanau yang diusulkan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah sudah masuk ke dalam program kementerian.

“Bendungan Pancur Hanau Kabupaten Hulu Sungai Tengah ini masuk dalam tahap feasibility study (studi kelayakan). Pembangunan ini adalah untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat,” kata Adenan.

Madi dan warga di kampungnya kini cukup lega karena sejumlah infrastruktur telah dibangun dan dapat dinikmati.

BACA JUGA:Yamaha Fiz R, Motor 90-an yang Masih Diminati Pecinta Modifikasi

BACA JUGA:Malam Puncak Grand Final Putri Hijabfluencer Provinsi Jambi, Sukses Digelarkan

Mereka yang tinggal di kawasan hutan Gunung Hapuk, Pegunungan Meratus, ini juga akan tetap merawat dan melestarikan alam yang ada demi kesejahteraan masyarakat setempat, saat ini dan masa datang. *

Kategori :