JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pelemparan molotov ke tugboat Nanriang yang menarik tongkang batu bara, merupakan hasil kekesalan warga Tembesi, Kabupaten Batanghari.
Mereka kesal, karena perusahaan batu bara tidak mengikuti kesepakatan yang telah dibuat sebelumnya.
Kejadian ini pun mendapat respon dari pengamat sosial, Nasroel Yasir.
Kata dia, sebenarnya permasalahan ini bisa segera diselesaikan.
BACA JUGA:Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto Apresiasi Warga Bentang Spanduk 'Larangan Tongkang Batu Bara'
Menurutnya, pengusaha batu bara yang tidak mematuhi ketentuan, sebaiknya dihentikan saja.
"Para pengusaha batu bara yang mengangkut hasil tambang melalu Sungai Batanghari tidak mematuhi ketentuan tentang angkutan sungai, sebaiknya dihentikan dengan tegas," kata Nasroel, Kamis 23 Mei 2024.
Lanjutnya, pemerintah sebaiknya bertindak tegas dalam hal ini. "Jangan terkesan pemerintah tunduk dengan kemauan pengusaha," kata dia.
Penegakan hukum kata Nasroel, harus diutamakan tanpa memandang atau menimbang siapapun yang membekengi.
BACA JUGA:Kasus Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Aurduri I, Polisi Surati KSOP dan BPTD, Ini Isinya
Ketegasan ini menurutnya sangat perlu dilakukan. "Jika pemerintah lemah, jangan harap persoalan tambang akan tertib di masa mendatang," kata dia.
Seperti diketahui, insiden tugboat penarik tongkang batu bara terbakar di perairan Tembes, Kabupaten Batanghari, Jambi, rupanya bukan tanpa sebab.
Insiden kebakaran ini, rupanya gara-gara perusahaan batu bara yang tak taat dengan aturan pemerintah itu, menyulut emosi warga.