Misalnya anak bermain puzzel tapi tidak bisa menyelesaikannya, ketidakmampuan untuk mengatasi tugas atau situasi tertentu seperti ini dapat menyebabkan frustasi yang berujung pada tantrum.
Nah, orang tua bisa memberikan bantuan dan dukungan pada anak untuk menyelesaikan masalah dapat membantu mengurangi frustasi mereka.
3. Merasa kecewa
Alasan umum penyebab anak tantrum yang ketiga adalah anak merasa kecewa, biasanya karena keinginannya tidak terpenuhi.
BACA JUGA:New Mom Wajib Tahu! 15 Istilah Parenting Zaman Now
BACA JUGA:Tingkatkan Pendidikan Karakter, Mak Ganjar Gelar Sosialisasi Parenting untuk Ibu-Ibu di Jambi
Terkadang anak-anak mungkin berharap mendapatkan sesuatu atau melakukan aktivitas tertentu, dan ketika harapan tersebut tidak terwujud, mereka bisa bereaksi dengan tantrum.
Mengajarkan anak tentang konsep menunggu dan berbagi dapat membantu mereka mengelola kekecewaan loh.
4. Rasa penasaran yang tinggi
Alasan umum penyebab anak tantrum yang keempat adalah anak memiliki rasa penasaran yang tinggi, yang mana selalu ingin menjelajahi lingkungan sekitar.
Contohnya ketika anak penasaran jika anak menarik ekor kucing maka reaksi sikucing akan bagaimana, tapi untuk keselamatan si anak orang tua akan melarang hal tersebut.
BACA JUGA:Orang Tua Wajib Nonton, Ini 5 Rekomendasi Film Tentang Parenting, Bisa Nonton Bareng Anak
BACA JUGA:Bayi Rewel! 9 Cara Supaya Bayi jadi Tenang
Ketika keinginan ini terbatas atau dihalangi, mereka mungkin merasa frustrasi dan bereaksi dengan tantrum, orang tua bisa memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi dalam batasan yang aman dapat membantu mengurangi frekuensi tantrum.
5. Taktik sebagai tes kesabaran orang tua atau manipulasi supaya keinginannya terpenuhi
Alasan umum penyebab anak tantrum yang kelima adalah, diama sebagaian anak menggunakan cara tantrum sebagai cara menguji kesabaran orang tua atau untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.