Pada hari ke-empat pelatihan peserta diajak untuk praktek lapang mengunjungi KUD Mutiara Bumi di Desa Pompa Air, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batang Hari, untuk melihat bagaimana penerapan ISPO di lapangan. Ini menjadi penting karena peserta dapat melihat contoh-contoh penerapan ISPO di tingkat petani kelapa sawit, tidak hanya mendapatkan teori di kelas.
BACA JUGA:Heboh, Bendera Merah Putih Terbalik di Kantor Bupati Bungo
BACA JUGA:Pantau Judi Online di Kalangan ASN, Pemkot Jambi Siap Bentuk Satgas
Ketua KUD Mutiara Bumi, Bapak Lasmin mengatakan bahwa Koperasi Mutiara Bumi sebagai koperasi swadaya yang menerapkan ISPO pertama kali di Indonesia sangat mengapresiasi BPDPKS yang bekerja sama dengan Mutu Institute untuk dapat mengunjungi mereka disini di Koperasi Mutiara Bumi ini
" Kami sangat berharap semoga bapak ibu sebagai peserta pelatihan ISPO untuk pekebun ini nanti bisa menyerap ilmu yang akan personil atau anggota kami bagikan untuk kemajuan koperasi bapak ibu semuanya,”ujarnya.
Ade Haviz Putra salah satu peserta dari kabupaten Merangin mengatakan bahwa dengan adanya pelatihan ini peserta bisa memahami bagaimana cara mengelola kebun sawit yang baik dan benar sesuai standar ISPO.
“Kami berharap ilmu yang kami dapat selama pelatihan bisa diaplikasikan di lapangan dan meningkatkan hasil panen kami. Terimakasih Mutu Institute yang telah memberikan pelatihan yang berkesan bagi kami”, ujarnya.
Penerapan standar ISPO ditingkat petani kelapa sawit sangat penting. Selain untuk meningkatkan kualitas tata kelola perkebunan kelapa sawit, juga secara nasional dapat meningkatkan daya saing dan keberterimaan produk kelapa sawit Indonesia di pasar dunia.
BACA JUGA:Kecelakaan Tabrak Lari di Rantau Ikil Kabupaten Bungo, Satu Orang Meninggal Dunia diTKP
BACA JUGA:Karhutla di Sumsel, 15 Hektare Lahan Terbakar
Sehingga kelapa sawit dan produk turunannya dapat terus menjadi komoditas andalan yang meningkatkan kesejahteraan para pekebun, masyarakat, dan negara. *