JAMBI, JAMBI -INDEPENDENT.CO.ID - Bank Indonesia Provinsi Jambi bersama TPID melangsungkan panen perdana cabai merah hasil pelaksanaan program Integrated Farming with Technology Information (Infratani) di Pondok Pesantren Al Muttaqin Muaro Jambi.
Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi, apalagi sejauh ini cabai merah sering menjadi penyumbang inflasi di Provinsi Jambi.
Dalam program Infratani tersebut, peningkatan produksi cabai diperkuat dengan hadirnya ekosistem rantai nilai halal di sektor pertanian berbasis komunitas dalam hal ini khususnya Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren).
Hebitren Jambi menjadi wadah penguatan kemandirian pesantren melalui akselerasi penguatan ekonomi dari unit usaha yang ada di pondok pesantren, serta sebagai agregator yang akan membangun rantai nilai halal dan menghubungkan produk Infratani ke pasar yang menjadi lokasi perhitungan inflasi.
BACA JUGA:Ketua TP PKK Batanghari Zulva Fadhil Buka Pencanangan PIN Polio Tingkat Kabupaten Batanghari
BACA JUGA:Dirreskrimsus Polda Jambi Pimpin Pengecekan Hotspot di Perbatasan Provinsi Jambi - Sumsel, Ini Hasil
Hadir dalam kegiatan tersebut Pj. Bupati Muaro Jambi, Drs. Raden Najmi; Staf Ahli Gubernur Jambi, Muktamar Hamdi; OPD di lingkup Provinsi Jambi, Muaro Jambi, dan Kota Jambi, Camat Mestong, Pimpinan Ponpes Al Muttaqin, Hebitren Jambi, Forum Komunikasi Pondok Pesantren, perwakilan pasar dan pedagang Angso Duo, serta Kepala Desa Ibru.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono mengatakan, Bank Indonesia bersama dengan TPID terus berkomitmen untuk menjaga terkendalinya inflasi. Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui gelaran sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Gerakan tersebut merupakan komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi ketersediaan pasokan dengan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.
"Salah satu upaya Bank Indonesia dalam GNPIP tersebut adalah dengan mengembangkan ekosistem pangan yang tidak hanya berdampak pada pengendalian inflasi namun juga halal melalui program Infratani,"katanya.
BACA JUGA:Lewat Eazy Passport, Imigrasi Kelas I Jambi Buka Akses untuk Kemudahan Masyarakat
BACA JUGA:Kelewatan, Warga Muaro Jambi Ini Rekam Tetangga Mandi dan Sebar Video, Begini Nasibnya Sekarang
"Program Infratani berupaya meningkatkan ketersediaan pangan sepanjang tahun melalui screen house yang dilengkapi dengan pemanfaatan teknologi untuk otomasi sistem irigasi dan pengendali suhu yang terintegrasi dengan Internet of Things (IOT). BI Jambi melaksanakan Program Infratani bekerjasama dengan tiga Pondok Pesantren di Provinsi Jambi, yaitu Ponpes Al Muttaqin di Muaro Jambi, Ponpes Al Hidayah di Kota Jambi, dan Ponpes Jarinabi di Tanjung Jabung Timur," tambahnya.
Melalui panen perdana cabai merah tersebut, juga diharapkan adanya Kerjasama Antar Daerah (KAD) antara Kabupaten Muaro Jambi yang memiliki potensi tinggi sebagai daerah produksi dengan Kota Jambi sebagai pasar dari hasil produksi tersebut.
Harapannya, sinergi dan upaya bersama tersebut memberikan dampak luas bagi upaya pengendalian inflasi Kota Jambi, pertumbuhan ekonomi Muaro Jambi, serta mendukung kemandirian ekonomi pesantren.