KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Rekanan yang mendapatkan pekerjaan di Pemkot Jambi, menjerit. Pasalnya, berdasarkan informasi yang didapat, pekerjaan yang mereka lakukan ternyata di luar ekspektasi awal.
Bahkan sampai saat ini, ada rekanan yang sudah memulai pekerjaan tapi uang muka tak kunjung dicairkan.
Tak hanya itu saja, termin juga tidak dicairkan, padahal sudah beberapa kali diusulkan, sementara kontrak pekerjaan terus berjalan.
Imbasnya, kontraktor justru cenderung menyerahkan pekerjaan ke pihak ketiga, karena tak punya cashflow mencukupi untuk membiayai proyek tersebut.
BACA JUGA:Pengamat Politik Sebut Pondasi Elektabilitas H Abdul Rahman di Pilwako Jambi 2024 Kokoh
BACA JUGA:Penonton Antusias Saksikan Pertunjukkan Bejolo di Ujung Tanjung, Maestro Senandung Jolo Terharu
Dikonfirmasi hal ini, Ketua DPD Gapekas Provinsi Jambi HA Rahman membenarkan informasi itu. Menurut pengusaha yang akrab disapa H Rahman Dilla itu, Gapeknas sudah menerima banyak laporan dari para rekanan yang mendapatkan paket pekerjaan di Pemkot Jambi terkait hal tersebut.
Ini tentu tidak bisa dibiarkan dan harus dicari alternatif lain dalam menyikapi hal itu.
"Ya, banyak rekanan yang mengeluh ke asosiasi, menyampaikan kondisi tersebut. Susah bekerja maksimal dengan kondisi cashflow yang kosong, termin dan uang muka tak kunjung dicairkan, ini tentu harus dicarikan solusinya," katanya.
Ia menambahkan, kalau cash flow rekanan terganggu, akibatnya capaian progres pekerjaan juga terganggu, addendum waktu, atau kalau tidak pintar-pintar bisa putus kontrak.
BACA JUGA:Tak Hanya Kegiatan Fisik, TMMD ke-121 Kodim 0415/Jambi Juga Gelar Sunatan Massal
BACA JUGA:BI Jambi Bersama TPID Panen Perdana Cabai Merah Program Replikasi Infratani
Tak hanya itu saja, tema pembangunan Kota Jambi 2024 dengan enam prioritas pembangunan, salah satunya ‘Infrastruktur yang Handal- Peningkatan Kualitas Infrastruktur Perkotaan yang Berkelanjutan’ bisa tidak tercapai, karena keterbatasan dana segar.
"Sementara deadline kontrak terbatas, pekerjaan dipaksakan selesai tepat waktu, kuantitas terpenuhi, tapi kualitis dipertanyakan," sebutnya.
Kalau memang ini dikarenakan defisit anggaran yang dialami Pemkot Jambi, Pj Wali Kota Jambi harus pandai-pandai mencari alternatif lain, sehingga tidak ada pihak yang terabaikan.