"Jambi punya sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia, sementara kita punya teknologi," katanya.
Jika pemerintah provinsi Jambi merestui perusahaan ini berinvestasi di Jambi, tahap awal pihaknya bakal menggelontorkan ratusan triliun. Sementara untuk tahap awal, pihaknya akan menggelontorkan lebih kurang Rp 16 triliun.
BACA JUGA:Kabar Duka! Wapres ke-9, Hamzah Haz Meninggal Dunia di Usia 84 Tahun
"Ya tentunya sangat banyak sekali nilai investasinya. Tahap awal sekitar 1 miliar dolar atau Rp 16 triliun," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi melalui Asisten II Pemerintah Provinsi Jambi Johansyah dalam kegiatan tersebut menyebut jika Provinsi Jambi memang mempunyai sumber daya alam yang cukup besar terutama sawit dan batubara. Bahkan untuk sawit, Provinsi Jambi termasuk provinsi terluas ke-7 di Indonesia.
Selama ini, hasil alam Jambi terutama batubara dan sawit belum dilakukan hilirisasi di provinsi Jambi. Jambi hanya sebagai daerah penghasil untuk nantinya di ekspor. Dengan hadirnya perusahaan asing ini, dirinya mewakili pemerintah provinsi Jambi sangat mensupport hadirnya perusahaan ini.
"Kita buka keran bagi perusahaan untuk melakukan investasi di Provinsi Jambi," kata Johansyah.
BACA JUGA:Pra TMMD ke-121, Kodim 0415/Jambi Robohkan Rumah Tak Layak Huni Milik Ibu Waini di Mestong
BACA JUGA:Pj Wali Kota Jambi Harap BAPPANAS Tekan Angka Kemiskinan Kota Jambi
Menurut dia, berdasarkan pemaparan yang disampaikan oleh perwakilan perusahaan, teknologi yang bakal digunakan untuk mengolah batubara dan sawit ini akan menghasilkan banyak manfaat bagi masyarakat. Seperti gas LPG, jika berhasil diolah dengan teknologi yang mereka miliki, masyarakat bisa menikmati gas LPG murah hingga 50 persen.
"Ini tentunya sangat menarik sekali. Kita tunggu realisasinya," imbuhnya.*