Tri Maharani mengatakan stakeholder terkait dan masyarakat perlu mendapatkan buku panduan terbaru, berupa soft file, yang membahas juga tentang masalah keracunan lainnya.
BACA JUGA:Kapolda Jambi Cek Kesiapan Pengamanan Pilkada 2024 di Kabupaten Batanghari
BACA JUGA:Sudah Pakai Skincare, Tapi Wajah Masih Kusam? Ternyata Ini Penyebabnya
“Seperti metanol, dan sirup pada anak-anak yang menimbulkan kematian pada tahun 2022, dan virtual poison center, yang memudahkan masyarakat dalam mengakses, dan meminta bantuan apabila terjadi masalah,” pungkasnya.
Lebih lanjut, Tri Maharani menyampaikan bahwa pembahasan terkait ular, hewan laut, dan insekta, telah dimuat dalam sebuah buku pedoman nasional, yang telah dilounchingkan mulai tahun lalu.
“Karena kita ketahui bahwa di Jambi ini banyak sekali hutan-hutan yang luas, ada lahan gambut, perkebunan, masyarakat yang masih mistis dan mitos, saya kira itu butuh perjuangan yang tidak mudah untuk Dinas Kesehatan menyelesaikannya sendiri, sehingga diperlukan kolaborasi dengan banyak unsur,” jelasnya. *