JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 kini tengah berlangsung, dan menjadi momen penting bagi dunia olahraga di Indonesia. Tahukah kalian sejarah PON?
PON yang merupakan ajang multi-olahraga terbesar ini digelar pada 9-20 September 2024, dengan Aceh dan Sumatera Utara sebagai tuan rumah. Mari simak sejarah PON.
Uniknya, penyelenggaraan PON ke-21 ini menjadi sejarah baru karena untuk pertama kalinya diadakan di dua provinsi sekaligus.
Bukan hanya itu, ini juga kali pertama Aceh menjadi tuan rumah, dan kali kedua bagi Sumatera Utara setelah sebelumnya pernah menggelar PON pada tahun 1953.
BACA JUGA:Heboh Soal Makanan Atlet PON XXI, PB PON Sumut Tegur Penyedia Konsumsi
BACA JUGA:8 Tips Mudah Menghafal TWK untuk Lolos Tes SKD CPNS 2024
Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia? Mari kita simak sejarah PON ini.
PON pertama kali diselenggarakan pada tahun 1948 di Surakarta, Jawa Tengah, dan saat itu dinamakan “Pekan Olahraga Perserikatan”.
Pada masa itu, Indonesia masih berjuang mempertahankan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. PON menjadi simbol perlawanan moral terhadap kolonialisme, sekaligus ajang untuk menunjukkan bahwa Indonesia mampu menggelar acara besar meskipun dalam situasi yang serba terbatas.
PON 1948 bukan sekadar kompetisi olahraga, tetapi juga merupakan pernyataan sikap bahwa bangsa Indonesia berdaulat dan siap membangun dirinya sebagai negara merdeka. Di balik lapangan dan stadion, semangat nasionalisme berkobar di setiap pertandingan yang digelar.
BACA JUGA:Tips Efektif Membuat Ruangan Kedap Suara
Setelah PON pertama, ajang ini terus berkembang seiring dengan perjalanan bangsa. Pada 1951, PON digelar di Yogyakarta dengan jumlah cabang olahraga (cabor) yang lebih banyak.
Acara ini tidak hanya menjadi medan bagi para atlet untuk menunjukkan kemampuan mereka, tetapi juga menjadi perekat persatuan bagi seluruh provinsi di Indonesia.
PON kemudian menjadi ajang olahraga nasional yang semakin bergengsi, dengan edisi berikutnya diadakan setiap empat tahun sekali sejak 1959.