JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Jangan minum minuman ini sebelum tes darah di laboratorium.
Dokter spesialis patologi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia dr Andrew, Sp.PK, mengatakan jangan minum minuman ini sebelum tes darah di laboratorium.
Dia minum minuman seperti kopi, teh dan minuman beralkohol sebelum tes darah di laboratorium.
"Yang harus dihindari selama 24-48 jam sebelum pengambilan sampel darah adalah minum kopi, teh, alkohol, merokok karena kandungan seperti kafein mempengaruhi analit-analit (senyawa kimia target analisis)," kata dia di Jakarta, Jumat, 27 September 2024.
BACA JUGA:Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu
BACA JUGA:Cara Sehat Menggunakan HP: Tips Menjaga Kesehatan di Era Digital
Merujuk studi, kopi juga bersifat diuretik yang berarti akan meningkatkan frekuensi buang air kecil dan ini dapat menyebabkan dehidrasi.
Semakin sedikit seseorang terhidrasi, maka semakin sulit bagi tenaga kesehatan menemukan pembuluh darah vena untuk pengambilan darah.
Orang yang akan menjalani tes darah biasanya diminta dokter untuk berpuasa selama 8-12 jam. Puasa sebelum tes darah tertentu dilakukan untuk membantu memastikan hasil tes akurat.
Namun, kata Andrew, boleh tetap minum air karena air tidak mempengaruhi hasil tes darah dan agar tetap terhidrasi. Air juga dapat memudahkan orang yang mengambil darah untuk menemukan pembuluh darah.
BACA JUGA:Bupati Tanjabbbar Resmikan QRIS Bersama BAZNAS dan BRI
BACA JUGA:Bahaya Merokok: Mengancam Kesehatan Tubuh dan Lingkungan
Selain tentang berpuasa, dia juga menyebutkan tentang kemungkinan terjadinya memar atau kebiruan pada tempat pengambilan darah. Kondisi ini wajar dan tidak perlu terburu-buru mencari pertolongan medis.
"Setelah pengambilan darah mungkin terbentuk bekuan, memar atau kebiruan. Memar yang baik. Gerakkan saja, jangan memberikan agen trombolitik (guna memecah gumpalan darah)," kata Andrew.
Namun, dia menyarankan orang segera berkonsultasi dengan dokter apabila muncul nyeri hebat, lokasi pengambilan darah terasa panas dan terkena demam.