YOGYAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Kamis meluncurkan guguran lava sebanyak 21 kali dengan jarak luncur maksimum 1,5 kilometer.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Agus Budi Santoso dalam keterangan di Yogyakarta, Kamis 3 Oktober 2024 mengatakan, berdasarkan pengamatan pukul 00.00 sampai dengan 06.00 WIB, guguran lava itu meluncur ke arah Kali Bebeng.
"Teramati 21 kali guguran lava ke arah barat daya (Kali Bebeng) dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter," kata dia.
Selama periode pengamatan itu, Gunung Merapi juga mengalami 40 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-21 mm selama 57.56-146.32 detik.
BACA JUGA:Lantik Tim Pemenangan Pelepat Ilir, Jumiwan Aguza Siap Mundur Jika Tak Tepat Janji
BACA JUGA:Kepala Kemenkumham Jambi Lakukan Kunjungan ke Lapas Bungo: Ini Agendanya
Berdasarkan pengamatan visual, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 150 meter di atas puncak kawah Merapi.
Cuaca di gunung itu berawan dan mendung. Angin bertiup tenang ke arah barat. Suhu udara 18-19 derajat Celsius dengan kelembaban udara 89.5-95 persen, dan tekanan udara 874-918.3 mmHg.
Mengacu laporan BPPTKG periode 20-26 September 2024, morfologi kubah barat daya Gunung Merapi teramati adanya perubahan akibat aktivitas pertumbuhan kubah, guguran lava dan awan panas guguran.
Sedangkan untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan.
BACA JUGA:Bir Dapat Sertifikasi Halal! Berikut Penjelasan Kemenag
BACA JUGA:Hebohkan Dunia Musik! Berikut Skandal P Diddy Rapper dan Produser Musik Ternama
"Volume kubah barat daya terukur sebesar 2.777.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.366.900 meter kubik," kata Agus.
Agus menyatakan hingga saat ini BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi, BPPTKG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.