JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pada tahun 2024, Bumi secara resmi memiliki dua bulan. Selain Bulan yang biasa kita lihat setiap malam, Bumi saat ini ditemani oleh asteroid 2024 PT5 yang telah masuk ke orbit planet kita.
Meski tak bisa dilihat dengan mata telanjang, keberadaan asteroid ini nyata. Namun, untuk mengamati asteroid ini, diperlukan teleskop khusus berdiameter minimal 30 inci, ditambah dengan detektor CCD atau CMOS.
Hanya teleskop sebesar ini yang mampu menangkap asteroid tersebut karena ukurannya yang sangat kecil dan redup.
Sebagai perbandingan, Bulan memiliki diameter sekitar 3.475 km, sedangkan asteroid 2024 PT5 hanya berukuran sekitar 11 meter.
Ini membuat ukuran Bulan lebih dari 300.000 kali lebih besar dibandingkan asteroid ini. Meski kecil, penemuan ini menarik perhatian para ilmuwan.
BACA JUGA:Cara Mudah Cek Jumlah Pelamar CPNS 2024 Melalui Portal SSCASN
BACA JUGA:Pembukaan Lowongan PPPK 2024: Solusi bagi Penataan Tenaga Honorer
• Asteroid Sebagai Mini-Bulan
Asteroid 2024 PT5 pertama kali tertangkap oleh gravitasi Bumi pada 29 September 2024, dan sejak itu, ia mengorbit sebagai mini-bulan.
Namun, fenomena ini bersifat sementara. Diperkirakan, asteroid ini akan tetap mengorbit Bumi hingga 25 November 2024, sebelum kembali melanjutkan perjalanan mengelilingi Matahari.
Fenomena mini-bulan ini pertama kali ditemukan oleh para astronom dari Complutense University of Madrid.
Menurut Richard Binzel, seorang astronom dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), mini-bulan seperti ini sebenarnya cukup umum.
"Ini sering terjadi, tetapi kita jarang melihatnya karena mereka sangat kecil dan sangat sulit dideteksi. Baru belakangan ini kemampuan survei kita mencapai titik di mana kita dapat menemukan mereka secara rutin," kata Binzel.
Hanya dengan kemajuan teknologi dalam survei astronomi baru-baru ini, para ilmuwan bisa mulai mengidentifikasi fenomena-fenomena seperti ini secara rutin.
BACA JUGA:Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Depresi