Faktor ekonomi juga berperan penting dalam proses internasionalisasi bahasa. Negara-negara dengan ekonomi yang kuat dan teknologi maju cenderung lebih sukses dalam mempromosikan bahasa mereka.
Bahasa Mandarin, misalnya, semakin populer karena banyak perangkat teknologi yang menyediakan opsi bahasa tersebut.
Hal ini menunjukkan bahwa kekuatan ekonomi dapat membuka peluang investasi dalam pendidikan dan teknologi, yang pada gilirannya mendukung promosi bahasa Indonesia.
BACA JUGA:Keputusan Hakim San Francisco: Google Harus Buka Akses Aplikasi di Android
BACA JUGA:Manfaat Nasi Merah untuk Kesehatan Tubuh: Pilihan Sehat untuk Gaya Hidup Lebih Baik
Di samping itu, kekuatan ekonomi seringkali berhubungan dengan promosi budaya. Negara-negara yang memiliki daya tarik budaya yang kuat dapat lebih mudah mempengaruhi masyarakat internasional.
Bahasa Inggris menjadi dominan juga karena keberhasilan budaya pop Amerika, seperti film dan musik.
Oleh karena itu, jika Indonesia berhasil menciptakan produk budaya yang diminati secara global, bahasa Indonesia juga berpotensi mendapatkan pengakuan yang lebih luas.
Selain upaya pemerintah, peran pengguna bahasa juga sangat penting. David Crystal (2003) menyatakan bahwa keberhasilan sebuah bahasa menjadi bahasa global sangat bergantung pada siapa penuturnya.
Kesuksesan individu atau kelompok dalam bidang tertentu dapat membawa bahasa mereka ke panggung internasional.
BACA JUGA:Penyebab Kutu dan Cara Efektif Mengatasinya
BACA JUGA:10 Film Bertema Sedih Terbaik yang Wajib Ditonton, Siap-siap Nangis
Oleh karena itu, prestasi orang Indonesia di kancah global akan berpengaruh langsung terhadap pengakuan bahasa Indonesia.
Meskipun bahasa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bahasa dunia, beberapa langkah strategis perlu diambil untuk mewujudkannya.
Pertama, penguatan posisi politik dan ekonomi Indonesia di tingkat internasional sangat penting.
Kedua, promosi bahasa Indonesia melalui pendidikan dan pertukaran budaya harus ditingkatkan.