BACA JUGA:Benarkah Makan Nasi Putih Bisa Menyebabkan Diabetes? Penjelasan Berdasarkan Penelitian Kesehatan
Salah satu manfaat utama dari penggunaan teknik ini adalah kemampuan untuk menghindari konflik yang disebabkan oleh tuduhan atau pernyataan yang menyalahkan.
Saat seseorang merasa tidak disalahkan, mereka cenderung lebih terbuka untuk mendengarkan dan mencari solusi bersama.
Contoh Penggunaan I-Statements
Pernyataan "kamu" seringkali dianggap menyudutkan pasangan, membuat mereka defensif.
Berikut beberapa contoh pernyataan "kamu" yang dapat diubah menjadi "I-Statements" untuk menciptakan komunikasi yang lebih baik:
- You-Statements: "Kamu selalu pulang malam!"
- I-Statements: "Aku merasa khawatir saat kamu pulang malam. Bisa tolong hubungi aku jika pulang terlambat?"
Perbedaan dalam penggunaan "aku" membuat komunikasi lebih empati dan berfokus pada perasaan pribadi tanpa menyalahkan. Pasangan pun tidak merasa diserang, sehingga diskusi bisa berjalan lebih tenang dan solutif.
BACA JUGA:Apakah Benar Gen-Z yang Punya Second Account Artinya Depresi? Sudut Pandang Psikologi dan Penelitian
BACA JUGA:Cara Membuat Seblak Pedas Nikmat yang Menggugah Selera
Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan "I-Statements" juga harus seimbang. Menggunakannya secara berlebihan tanpa memperhatikan konteks bisa saja dianggap egois.
Jika pasangan tetap mengalami masalah komunikasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat pernikahan agar mendapatkan solusi yang lebih tepat.
Dengan memahami teknik "I-Statements" dan menerapkannya dalam hubungan, pasangan dapat menciptakan komunikasi yang lebih sehat, saling menghargai, dan memperkuat ikatan emosional.