Pemerintah harus memastikan bahwa program ini berjalan dengan pengawasan ketat terhadap kualitas dan keragaman makanan yang disajikan.
Di samping itu, masalah logistik juga menjadi tantangan, terutama di daerah-daerah terpencil dan sulit dijangkau. Kerja sama antara Pemerintah Pusat dan daerah sangat diperlukan untuk menjamin kelancaran distribusi makanan bergizi ini.
Selain berdampak pada perbaikan gizi anak-anak, program ini juga bisa memberikan dampak positif pada sektor ekonomi.
Peningkatan permintaan terhadap produk-produk pangan lokal, terutama yang kaya akan protein seperti ikan, telur, dan daging, bisa menjadi stimulus bagi sektor pertanian dan perikanan lokal.
BACA JUGA:Calon Anggota DPR Gagal Dilantik: Suara Terbanyak Tak Selalu Menjamin Pelantikan
Nelayan dan petani akan diuntungkan dengan adanya permintaan yang lebih stabil sehingga membantu mereka untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk. Program ini pada akhirnya bisa mendorong pemberdayaan ekonomi lokal dan mengurangi ketergantungan terhadap impor pangan.
Dari perspektif sosial, program ini dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial di masyarakat.
Dengan memastikan bahwa anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses terhadap makanan bergizi, kita juga memberi mereka kesempatan yang lebih baik untuk tumbuh sehat dan berprestasi di sekolah.
Seiring waktu, program ini bisa menjadi salah satu upaya untuk memutus rantai kemiskinan yang sering kali berhubungan erat dengan masalah gizi buruk dan keterbatasan akses pendidikan.
BACA JUGA:TPP ASN Disebut Terancam Tak Cair, Pemprov Jambi Sebut Ada Mekanismenya
BACA JUGA:Masih Bebas Bersyarat, Mantan Napi Ini Terlibat Lagi dalam Bisnis Narkoba
Jika kesenjangan konsumsi pangan tidak segera diatasi, akan berdampak pada kualitas angkatan kerja pada masa depan, yang pada akhirnya bisa memperparah kemiskinan struktural.
Program makan siang bergizi gratis adalah langkah yang bisa membantu mengatasi masalah ini. Namun, program ini tidak bisa berdiri sendiri.
Kebijakan lain yang mendukung akses gizi dan pangan bagi kelompok miskin juga harus diperkuat, seperti subsidi pangan untuk produk-produk yang kaya gizi, peningkatan produksi pangan lokal, serta edukasi gizi yang lebih intensif kepada masyarakat.
Dengan pendekatan yang holistik, kita bisa berharap untuk melihat perbaikan yang signifikan dalam status gizi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.