BACA JUGA:Jadi Sosok Paling Setia dan Penyayang: Berikut Fakta Mengenai Cancer
BACA JUGA:Bayar UKT Bisa Lewat ATM BRI dan BRImo, Mahasiswa Bisa Nikmati Kelebihan dan Keuntungannya
Tidak semua perubahan kepribadian akibat sakit hati bersifat permanen. Dalam beberapa kasus, dengan dukungan psikologis dan proses pemulihan, seseorang bisa kembali seperti semula atau bahkan berkembang menjadi versi diri yang lebih baik. Dukungan sosial, seperti dari keluarga dan teman, serta bantuan profesional dapat membantu proses pemulihan ini.
Untuk mengatasi perubahan kepribadian akibat sakit hati, psikoterapi atau konseling bisa menjadi langkah yang baik.
Teknik seperti terapi kognitif-perilaku (CBT) atau terapi penerimaan dan komitmen (ACT) dapat membantu individu menghadapi perasaan negatif dan memodifikasi pola pikir yang tidak adaptif.
Secara psikologis, rasa sakit hati atau trauma emosional memang dapat mengubah kepribadian seseorang, tetapi dampaknya bisa berbeda pada setiap individu.
Bagi sebagian orang, perubahan ini bersifat sementara, sementara yang lain mungkin mengalami dampak jangka panjang.
BACA JUGA:Keunggulan dan Syarat Pengajuan KPR BRI, Bunga Kompetitif hingga Platform Berbagai Jenis Property
Meskipun rasa sakit emosional dapat menyebabkan perubahan, banyak dari perubahan ini bisa dikelola dengan pendekatan yang tepat.