Cara Ampuh Mencegah Infeksi Saluran Kemih Setelah Olahraga: Jangan Abaikan Ini!

Kamis 14-11-2024,10:42 WIB
Reporter : Edo Adri
Editor : Edo Adri

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID-Celana pendek dan legging ketat memang populer untuk aktivitas fisik seperti spinning atau olahraga outdoor, namun dokter memperingatkan bahwa pemakaiannya dapat meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (ISK) yang serius.

ISK adalah infeksi yang dapat terjadi di berbagai bagian sistem kemih. Jenis infeksinya ditentukan oleh bagian yang terkena, apakah itu kandung kemih, ginjal, uretra, atau ureter.

Penelitian dari 2019 menunjukkan bahwa pasien yang terlambat mendapatkan antibiotik setelah berkonsultasi untuk ISK memiliki risiko infeksi aliran darah tujuh kali lebih tinggi.

Karena legging yang ketat mengakibatkan gesekan di area selangkangan selama aktivitas, daerah sekitar uretra dapat teriritasi, terutama jika keringat terperangkap. Lingkungan lembap akibat keringat ini memberikan tempat bagi bakteri untuk berkembang biak.

BACA JUGA:Bau Mulut Mengganggu? Ini Dia 10 Kebiasaan yang Harus Dihindari!

BACA JUGA:5 Alasan Mengejutkan Mengapa Urine Anda Berwarna Kuning: Cek Sekarang!

Pakaian olahraga yang sering kali terbuat dari bahan sintetis, seperti nilon, dapat memperparah kondisi ini. Bahan ini tidak menyerap keringat dengan baik, memungkinkan bakteri menyebar ke uretra—terutama jika terdapat bakteri dari area rektum atau vagina. Kombinasi kelembapan, keringat, dan dehidrasi dapat meningkatkan risiko infeksi kandung kemih, seperti sistitis.

Sistitis adalah peradangan pada kandung kemih, sedangkan pielonefritis menyerang ginjal, dan uretritis memengaruhi uretra dan ureter. Risiko ini biasanya muncul ketika seseorang tetap mengenakan pakaian olahraga yang lembap terlalu lama setelah beraktivitas.

Diperkirakan bahwa satu dari tiga wanita mengalami sistitis sebelum usia 24 tahun, dengan risiko yang lebih tinggi saat hamil, aktif secara seksual, atau setelah menopause.

Tanda-tanda ISK yang harus diwaspadai

BACA JUGA:Bau Mulut Mengganggu? Ini Dia 10 Kebiasaan yang Harus Dihindari!

BACA JUGA:Wakapolda Jambi Tutup Taklimat Akhir Audit Kinerja Itwasda Polda Jambi Tahap II TA 2024

Gejala sistitis meliputi nyeri atau rasa panas saat buang air kecil, keinginan berkemih yang mendesak atau sering namun hanya sedikit urine yang keluar, warna urine yang keruh atau gelap, bau yang tidak sedap, nyeri di perut bawah, hingga demam dan rasa tidak enak badan.

Dokter menyarankan wanita untuk segera mandi dengan air bersih setelah berolahraga, mengenakan pakaian dari bahan katun yang menyerap keringat, dan menghindari mandi berbusa, bedak talek, atau tisu basah kewanitaan yang bisa menyebabkan iritasi.

Untuk sistitis ringan, minum banyak air, menghindari aktivitas seksual, dan pengobatan antibiotik selama tiga hari seringkali cukup untuk meredakan gejala. Namun, wanita dengan ISK berulang mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang.

Kategori :