Petani Swadaya Indonesia Raih Sertifikasi RSPO di Thailand

Selasa 26-11-2024,20:48 WIB
Reporter : Risza S Bassar
Editor : Risza S Bassar

BANGKOK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Asian Agri, Apical, dan Kao menyambut baik pencapaian Novie Zulhi, seorang petani swadaya yang tergabung dalam program  “SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment” (SMILE).

Dia mewakili kelompoknya sebagai salah satu Newly Certified Independent Smallholder Group di tahun 2023/2024.

Sertifikasi the Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) tersebut diberikan langsung oleh Chief Executive Officer RSPO, Joseph D’Cruz, pada 11 November 2024, dalam acara Annual RSPO Conference (RT2024) di Bangkok, Thailand.

Sejak sertifikasi RSPO pada 2023, Perkumpulan Kotani Mandiri Bersama (PKMB) pimpinan Novie yang berlokasi di Desa Merlung, Jambi, melihat kelompoknya berkembang dari 211 anggota dengan luasan tanah mencapai 330 hektare (ha), menjadi 471 anggota dengan luasan tanah lebih dari 750 ha.

BACA JUGA:PLN Siaga Pastikan Pasokan Listrik Andal Selama Pilkada Serentak di Muara Bungo - Jambi

BACA JUGA:Tunjukkan Tinta di Jari, Promo Spesial Honda BeAT Menantimu

Seluruh anggotanya akan diproses untuk mendapatkan sertifikasi RSPO pada Desember ini.

Selain untuk mengakui praktik berkelanjutan mereka, sertifikasi RSPO juga memungkinkan petani swadaya untuk mendapatkan manfaat tambahan (premium) dari Kao yang menjadi bagian dari komitmen mereka untuk meningkatkan penghidupan petani swadaya.

Hal ini telah menjadi dukungan signifikan bagi para anggota PKMB untuk memenuhi kebutuhan mereka,seperti pupuk, pestisida, dan lain-lain.

“Mendapatkan sertifikasi RSPO di acara bergengsi yang dihadiri oleh para pemimpin industri sawit dari seluruh dunia ini sangat berarti dan merupakan momen kebanggaan bagi saya dan PKMB,” ujar Novie.

BACA JUGA:Sekretaris Daerah Jambi, Sudirman Bersama Walikota Cek Persiapan Tempat Pemungutan Suara di Kota Jambi

BACA JUGA:Luminor Hotel Jambi Tawarkan Promo 'Teman Cerita' untuk Momen Hangout Seru!

Kata dia, sertifikasi ini tidak hanya memberikan pengakuan internasional terhadap upaya keberlanjutan PKMB, tetapi juga menambah nilai pada produk mereka.

"Ini memotivasi saya dan kelompok untuk terus berinvestasi dalam pertanian bertanggung jawab, sehingga dapat menciptakan lebih banyak keuntungan bagi anggota dan anak-anak kami,” kata dia.

Sejak peluncurannya di tahun 2020, program SMILE hingga kini telah melibatkan 3.489 petani swadaya.

Kategori :