SKK Migas PetroChina Berkolaborasi Bersama Dinas Kesehatan Terus Tekan Angka Stunting di Tanjab Barat

Rabu 18-12-2024,09:19 WIB
Reporter : Khairul umam
Editor : Edo Adri

KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting masih sering terjadi seperti pernikahan dini, pemberian makanan yang kurang bergizi dan lain sebagainya, Dinas kesehatan berharap melalui kegiatan yang disupport oleh PetroChina ini ibu ibu kader posyandu dan para ibu rumah tangga dapat memperoleh ilmu bermanfaat. 

Untuk itu SKK Migas PetroChina bersama Dinas Kesehatan Tanjab Barat terus berkolaborasi untuk menekan pertumbuhan angka stunting di Tanjab Barat.

Hal ini ditunjukkan dengan kegiatan Praktik Pelaksanaan PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak). Kegiatan ini merupakan rangkaian lanjutan hingga dua hari kedepan (Tiga hari).

M. Yuda Ramdani, CSR & Comdev Supervisor PetroChina Jabung Ltd dalam sambutannya mengatakan, kegiatan hari ini merupakan rangkaian program pencegahan dan penanggulangan stunting. 

BACA JUGA:Meutya Hafid Dorong Perubahan Positif di Kementerian Komunikasi dan Digital

BACA JUGA:Majang Puto: Kolaborasi Berteduh Coffee dan Sevend Feast Rayakan Fotografi Urban

Dimana tahun ini, kita fokus pada 1000 hari pertama kehidupan sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Dimana sebelumnya juga sudah dilakukan kegiatan kampanye pemberian tablet penambah darah, pemberian buku KIA, susu pada ibu hamil serta kunjungan ke rumah rumah balita dan ibu. 

“Dengan harapan para ibu dapat mengerti dan memahami bagaimana pola menyusui atau memberi makan pada balita dan anak yang bergizi, sehingga tumbuh kembang anak dapat seimbang dan kegiatan pencegahan stunting ini juga akan dilakukan di beberapa Desa diantaranya di Desa Sungai Gebar Kecamatan Kuala Betara, dan Desa Betara Kiri Kecamatan Betara. “ ujarnya. 

Sementara, Zaharuddin selaku Kepala Dinas Kesehatan Tanjab Barat yang hadir dalam acara mengatakan, kegiatan Dinas Kesehatan bersama PetroChina ini sendiri sudah berjalan lebih kurang 3 sampai 4 tahun. 

“Kali ini kita mengadakan pelatihan bagi ibu, balita dan kader posyandu. Terkait cara menyajikan makanan yang benar dan sehat bagi bayi atau balita mereka, “ tuturnya. 

BACA JUGA:Dinas Kesehatan Apresiasi Kontribusi SKK Migas PetroChina dalam Pencegahan Stunting di Tanjab Barat

BACA JUGA:Film Kartun Bertema Natal Berjudul That Christmas, Film Yang Cocok Ditonton Saat Bersama Keluarga

Bagaimana cara kita memberikan pola asuh, pola makan pada anak. Karena akan ada perbedaan ketika pola asuh oleh orang tua atau pola asuh oleh nenek ataupun orang lain. 

“Kita harus tahu, jika zaman dulu anak bayi sudah diberi pisang. Namun sekarang hal itu tidak dibenarkan karena 1000 hari pertama bayi wajib minum asi namun pemberian juga disesuaikan, “ ungkapnya.

Inilah guna pertemuan ini, diharapkankedepannya anak anak kita nanti dapat tumbuh kembang dan sehat. Dengan pemberian nutrisi dan asupan gizi yang maksimal.

Kategori :