Kariernya di dunia akademik dimulai sejak tahun 1985 sebagai dosen di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), di mana ia mengabdikan diri hingga pensiun pada tahun 2009.
Selain itu, Satryo juga pernah dipercaya sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan Nasional dari tahun 1999 hingga 2007.
BACA JUGA:Ini Jadwal Libur Bulan Ramadan 2025, Sekolah Libur Sebulan?
BACA JUGA:Didemo Ratusan ASN, Ini Jawaban Kemendiktisaintek
Di masa kepemimpinannya, ia turut andil dalam pengembangan konsep Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH), yang menjadi tonggak penting dalam pengelolaan universitas di Indonesia.
Sebagai putra Profesor Soemantri Brodjonegoro yang merupakan mantan Rektor Universitas Indonesia dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1973, Satryo besar di lingkungan akademis.
Salah satu adiknya, Profesor Bambang Brodjonegoro, juga dikenal sebagai pejabat negara yang pernah menjabat di beberapa kementerian di era Presiden Joko Widodo.
Satryo menyelesaikan pendidikan sarjananya di ITB sebelum melanjutkan studi ke Universitas California, Berkeley, di mana ia meraih gelar doktor di bidang teknik mesin pada tahun 1984.
BACA JUGA:Mendikti Satryo Didemo Ratusan ASN, Buntut Pemberhentian Mendadak Salah Satu Pegawai
BACA JUGA:Hujan Deras, Jalintim di Jambi Banjir, Macet Panjang dan Pengemudi Wajib Waspada
Setelah kembali ke tanah air, ia kembali ke ITB dan diangkat menjadi Ketua Jurusan Teknik Mesin pada tahun 1992.
Keahliannya di bidang teknik mesin membuatnya diundang menjadi profesor tamu di Universitas Teknologi Toyohashi, Jepang.
Selain berkarier di dunia akademik dan birokrasi, Satryo juga aktif di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI).
Sejak tahun 2008, ia terlibat sebagai anggota Komisi Bidang Ilmu Rekayasa, kemudian menjabat sebagai Wakil Ketua AIPI periode 2013–2018, dan akhirnya dipercaya menjadi Ketua AIPI untuk periode 2018–2023.
BACA JUGA:UNJA dan Desa Teluk Adakan Festival Durian 2025
BACA JUGA:Rektor UNJA Lantik Kepala Unit Penunjang Akademik di Lingkungan UNJA