JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, KOTA JAMBI, JAMBI – Peredaran narkotika di Provinsi Jambi masih terus terjadi. Para bandar selalu memasok barang haram ini. Kawasan Legok, Kota Jambi dulu bahkan sempat dikenal sebagai kampung narkoba.
Rupanya para pengedar punya strategi lain. Setelah polisi sering menggempur tempat itu lewat razia, ditambah lagi pemerintah terus melakukan pembangunan di sana, kampung narkoba itu pun mulai berpindah.
Ini rupanya tak terlepas dari pantauan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jambi. Dari pantauan mereka, sejak Januari sampai November tahun ini, tim paling sering melakukan penindakan di Kabupaten Bungo.
"Ada 10 tersangka, kemudian di Kabupaten Sarolangun ada 7 tersangka, baru kemudian di Kota Jambi," kata Kabid Berantas BNNP Jambi, Kombes Pol Guntur Aryo Tejo. Ditambahkannya, untuk Bungo, kantong narkotika terdapat di Kecamatan Pelayangan.
Sementara itu, kawasan Kayuaro, Kabupaten Muarojambi sudah masuk dalam pantauan BNNP Jambi karena disinyalir kerap dijadikan tempat peredaran narkotika.
"Memang ada pergeseran, tahun lalu kita banyak melakukan penindakan di Kota Jambi sehingga kemudian bergeser peredaran ini. Ini sifatnya musiman saja, " jelasnya.
Guntur menjelaskan, kantong-kantong peredaran narkotika ini dipengaruhi oleh permintaan dari pemakai. Dari beberapa hasil penangkapan, diketahui bahwa pengedar kebanyakan berasal dari provinsi tetangga, seperti Sumatera Selatan dan Riau.
Selain itu, daerah perbatasan seperti Merlung, Kabupaten Tanjab Barat, masih jadi pantauan BNNP Jambi. Hal ini dikarenakan, Jambi merupakan daerah perlintasan jalur darat pulau Sumatera, yang sangat rawan menjadi tempat melintasnya para pengedar narkotika.
"Selain daerah yang disebutkan tadi, kami juga terus melakukan pemantauan di daerah perbatasan, karena bagaimana pun Jambi ini adalah daerah lintas yang sangat rawan penyelundupan narkotika," tambahnya.
Meski begitu, BNNP Jambi kembali mewaspadai peredaran narkotika di daerah Legok. Berdasarkan penangkapan yang dilakukan BNNP Jambi beberapa waktu lalu, kawasan ini aktif lagi dengan pemasok dari daerah luar Jambi.
"Kita akan intesifkan lagi pemantauan di daerah tersebut, jangan sampai marak seperti sebelum-sebelumnya," pungkasnya. BNNP Jambi sendiri sudah melakukan beberapa cara persuasif untuk melakukan pencegahan penyalahgunaan narkotika, seperti program Desa Bersinar dan progam IDM (Intervensi Dari Masyarakat). Diharapkan, dengan dukungan semua pihak terkait, Provinsi Jambi diharapkan dapat minim dari penyalahgunaan narkotika. (dra/rib)