JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Hampir belasan tahun, Barcelona selalu menelan kekalahan dari Cadiz. Seperti di laga pekan ke-32 La Liga di Camp Nou, Selasa 19 April dini hari.
Barcelona menelan kekalahan dari Cadiz pada laga pekan ke-32 La Liga. Ini membuat Barcelona tak pernah terkalahkan hingga belasan tahun.
Barcelona langsung mengambil inisiatif serangan sejak babak awal di mulai, tim asuhan Xavi Hernandez itu mencatatkan 75 persen penguasaan bola, berbanding 25 persen milik Cadiz.
El Barca juga melepaskan 18 tembakan yang enam di antaranya mengarah ke gawang. Di sisi lain, Cadiz memperoleh empat peluang bagus dari enam kesempatan.
Baca Juga: Bahas Konflik Lahan dengan DPR RI, Kapolda Jambi Bilang Begini
Baca Juga: Berduka, Bayi Laki-Laki Cristian Ronaldo dan Georgina Meninggal Dunia.
Meski tampil menekan, Barcelona justru keok 0-1 dari Cadiz. Gol tunggal kemenangan sang lawan disarangkan Lucas Perez pada menit ke-48.
Meski kalah, Barca masih berada di urutan kedua klasemen sementara La Liga dengan nilai 60. Namun, mereka kini tertinggal 15 poin dari Real Madrid yang menghuni posisi teratas.
Situasi tersebut membuat Barcelona semakin sulit menyalip Madrid. Pasalnya, Real Madrid hanya membutuhkan tiga kemenangan lagi untuk mengunci gelar liga yang ke-35.
Hasil itu juga memperpanjang tren minor Barcelona kontra Cadiz. Los Cules tercatat tak pernah menang dalam empat duel terakhir melawan klub berjulukan Los Piratas tersebut, dengan perincian dua kekalahan dan dua hasil imbang.
Baca Juga: Hak Asasi Manusia (4)
Baca Juga: Kisah Cinta Kamu Berdasaekan Ramalan Zodiak Hari Selasa 19 April 2022 Aries Banyak Ruang
Terakhir kali Barca mampu membungkam Cadiz adalah pada 30 April 2006, atau 15 tahun 11 bulan lalu. Ketika itu, Blaugrana menang atas Cadiz berkat gol tunggal Ronaldinho pada menit ke-9.
"Tim seharusnya menunjukkan lebih banyak keinginan, lebih banyak antusiasme, dan lebih banyak dorongan untuk menang," kata pelatih Barcelona, Xavi Hernandez.
"Ini bukan tentang sikap karena para pemain ingin melakukannya, tetapi kami harus memiliki karakter kompetitif. Mereka bertahan dalam setiap pertandingan seperti itu, dan itu adalah yang terakhir dan Anda harus menyamainya," lanjut Xavi. (slt)