Mencari Peluang dari Pelemahan Rupiah

Dr Noviardi Ferzi-dok/jambi-independent.co.id-
Oleh: Dr Noviardi Ferzi
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Nilai tukar rupiah terpuruk ke level Rp16.611 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa 25 Maret 2025.
Bahkan, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksikan semakin melemah. Dolar AS diperkirakan semakin menguat hingga mencapai level Rp 17.000.
Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, Jumat 4 April 2025, dolar AS berada pada level Rp 16.745 atau naik 33 poin (0,20%) pada pukul 09.06 WIB. Dolar AS dibuka di level Rp 16.718.
Lalu pertanyaannya, apakah ini buruk? Tentu saja, dari sudut mana kita melihatnya.
BACA JUGA:Harga Emas Anjlok Drastis hingga Rp39 Ribu per Gram, Ini Rinciannya untuk Hari Minggu 6 April 2025
BACA JUGA:Arus Mudik Lebaran 2025 via Jalur Air di Tanjab Timur Naik 10 Persen, Ini Titik Ramainya
Namun, saya berpandangan pelemahan rupiah terhadap dolar AS tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena fluktuasi nilai tukar adalah hal yang wajar dalam ekonomi global.
Selain itu, banyak faktor yang mempengaruhi nilai tukar, seperti permintaan dan penawaran, yang dapat berbalik dengan cepat, serta potensi pertumbuhan ekonomi domestik yang tetap positif.
Saat US Dollar Menguat Terhadap Rupiah, Penerimaan Negara Meningkat
Setiap pelemahan rupiah dapat berkontribusi pada peningkatan penerimaan negara.
BACA JUGA:Kapolda Jambi Apresiasi Pelaksanaan Pleno PSU Bungo Berjalan Aman dan Lancar
BACA JUGA:Desa dan Politik
Pada sisi Ekspor, Jika Indonesia memiliki Ekspor yang signifikan, maka penguatan dolar AS dapat meningkatkan penerimaan negara dari Ekspor. Ketika dolar AS menguat, harga Ekspor Indonesia dalam dolar AS menjadi lebih kompetitif, sehingga meningkatkan volume Ekspor dan penerimaan negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: