JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MUARABULIAN, JAMBI – Kaburnya 24 tahanan titipan Polres Batanghari, dari Lapas Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Muarabulian, berbuntut panjang. Sejumlah personel kepolisian yang berjaga saat itu, diperiksa.
Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo, menegaskan bahwa Propam Polda Jambi turun tangan untuk menangani masalah ini. "Diduga ada kelalaian personel, dan sekarang sedang diperiksa oleh Div Propam Polda Jambi," tegas jenderal bintang dua itu, yang turun langsung ke lokasi.
Informasi yang didapat, puluhan tahanan ini memang dititip di LPKA Muarabulian, karena sedang ada renovasi di Polres Batanghari. Peristiwa ini sendiri terjadi pada Minggu (14/11) pukul 21.30 petugas masih sempat mengecek tahanan.
Lalu salah satu tahanan, atas nama Ledi Azwar mencongkel salah satu besi jendela ruang tahanan, dengan balok kayu yang diambilnya. Setelah lepas, besi itu ditutupi sedemikian rupa agar tak ketahuan. Dia lalu mengatur siasat dengan tahanan lain agar mau melarikan diri bersama-sama.
Pukul 00.05 Senin (15/11), salah satu tahanan memanggil nama petugas jaga dari dalam. Tak ada jawaban. Peluang itu digunakan Ledi untuk membuka besi tadi. Dia lalu keluar ke lorong, dan mencari kunci pintu sel tahanan.
Dapat, dia membuka tiga pintu sel yang berisi total 24 orang. Seluruh tahanan akhirnya bersama-sama melarikan diri lewat pintu penjagaan yang tidak ada petugasnya, memanjat dinding bangunan setinggi 2,5 meter, memanjat dinding ke dua, dan akhirnya memanjat dinding pagar Lapas setinggi 4 meter, dengan menggunakan beberapa kain sarung yang diikat menjadi satu.
Pukul 01.30, salah satu tahanan memilih kembali dan menyerahkan diri. “Ada satu orang sudah menyerahkan diri,” Kapolres Batanghari AKBP Heru Ekwanto. Kata dia, selanjutnya mereka menerjunkan personel dan anjing pelacak untuk melakukan pencarian.
Total tahanan yang masih dicari saat ini ada 23 orang. Terdiri dari 16 orang dari tahanan Satresnarkoba, 4 orang dari tahanan Satreskrim, dan 3 orang dari titipan jaksa terkait perkara narkoba.
Terkait ini, Kanwil Kemenkum dan HAM Provinsi Jambi Jahari Sitepu mengatakan, kejadian ini tidak ada sangkut pautnya dengan petugas lapas. "Dari depan sampai belakang biasanya dijaga polisi di lapas anak, bukan petugas kita dari kanwil. Kalau informasinya malam itu tidak ada yang jaga," tambahnya.
Jahari menyebutkan, tahanan polisi yang dititipkan di lapas itu karena di Polres Batanghari sedang ada pembangunan. "Saya ingat betul saat penyerahan kemarin, dengan saya langsung," ungkapnya. (sub/slt/rib)