JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Paradigma belajar yang tidak memperlakukan sama semuanya, diharapkan dapat diberlakukan oleh semua tenaga pendidik di sekolah-sekolah, khususnya di Kota Jambi.
Inilah yang tengah didorong oleh Dinas Pendidikan Kota Jambi saat ini. Kadisdik Kota Jambi, Mulyadi mengatakan bahwa, setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda.
Tak hanya soal kebutuhan dalam kehidupan bersosial, namun juga sama halnya dengan pembelajaran.
Untuk itulah, kata dia diharapkan agar pihak sekolah dapat menerapkan pendidikan dengan konsep Merdeka Belajar.
Baca Juga: Tak Boleh Lagi Isi BBM di Dalam Kota, Ini Daftar SPBU untuk Kendaraan Roda 6
Baca Juga: Slruppp! Shabu Shabu Hanya Rp 75.000 Di Warung 88 Sultan Jambi
“Memang masih ada kita dengar sekolah yang belum menerapkan Merdeka Belajar ini. Tetapi, kita rutin sosialiasi untuk memberitahu hal ini kepada kepala sekolah dan jajaran,” kata Mulyadi.
Mulyadi mengatakan, semua anak unik dengan segala kebutuhannya. Bisa saja, menurutnya seorang anak tidak menyukai bahasa asing, namun ia berbakat di bidang seni. Atau, ada anak yang berbakat soal hitungan, tetapi lemah dalam keagamaan.
“Semua ada poin plus minusnya. Dengan konsep itulah, semua anak bisa mendapatkan yang dibutuhkan. Jadi jangan disalahkan, jika anak lemah di suatu bidang, tapi semangati di bidang yang lain,” ujarnya.
Kata dia sekolah sudah seharusnya menerapkan paradigma belajar yang tidak menyamaratakan atau memperlakukan sama semuanya.
Baca Juga: Breaking News! Mulai Besok Truk Batu Bara Dilarang Isi BBM di SPBU Dalam Kota Jambi
Baca Juga: Razia Pekat di Tanjab Timur, Sepasang Kekasih Diamankan Saat Berduaan di Taman
Hal ini, lanjut Mulyadi, dapat berjalan jika pemimpin di sekolah dan guru juga mengerti. Untuk itu, menurutnya pihaknya melalui pengawas pembina masing-masing sekolah melakukan koordinasi. “Khususnya saat ini fokus pada sekolah penggerak," tandasnya.(tav/zen)