Makan apel juga dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Sebuah kompilasi penelitian menemukan bahwa makan apel dan pir dikaitkan dengan penurunan 18% risiko diabetes tipe 2. Faktanya, hanya satu porsi per minggu dapat mengurangi risiko sebesar 3%.
Kandungan antioksidan polifenol quercetin dan phloridzin yang tinggi dapat menjelaskan efek menguntungkan ini.
Baca Juga: Kapolda Jambi: Mahasiswa Harus Aktif Memberi Masukan
Baca Juga: Wow, Ini 16 Sayur dan Kacang-kacangan yang Menyehatkan
Efek anti-inflamasi Quercetin dapat mengurangi resistensi insulin, faktor risiko besar untuk timbulnya diabetes. Sementara itu, phloridzin dipercaya dapat mengurangi penyerapan gula di usus, berkontribusi pada penurunan beban gula darah dan dengan demikian mengurangi risiko diabetes.
4. Dapat meningkatkan kesehatan usus
Apel mengandung pektin, sejenis serat yang bertindak sebagai prebiotik. Ini berarti memberi makan mikrobiota usus Anda, yang merupakan bakteri baik di usus Anda.
Terlibat dalam banyak fungsi yang berkaitan dengan kesehatan dan penyakit, mikrobiota usus Anda memainkan peran penting dalam kesejahteraan Anda secara keseluruhan. Usus yang sehat seringkali merupakan kunci untuk kesehatan yang lebih baik.
Karena serat makanan tidak dapat dicerna, pektin mencapai usus besar Anda secara utuh, mendorong pertumbuhan bakteri baik. Ini terutama meningkatkan rasio Bacteriodetes terhadap Firmicutes, dua jenis bakteri utama di usus Anda.
Baca Juga: Luar Biasa, Ternyata Ini 4 Kandungan Baik Ikan Salmon
Baca Juga: 6 Manfaat Luar Biasa Apel, Melindungi Otak dan Jantung
Penelitian baru menunjukkan bahwa, dengan mengubah mikrobiota usus Anda secara menguntungkan, apel dapat membantu melindungi terhadap penyakit kronis seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
5. Dapat membantu mencegah kanker
Antioksidan dalam apel dapat menawarkan efek menguntungkan terhadap jenis kanker tertentu, termasuk kanker paru-paru, payudara, dan saluran pencernaan.
Studi tabung menunjukkan bahwa efek ini dapat dikaitkan dengan polifenol apel yang menjaga sel kanker agar tidak berkembang biak.
Terlebih lagi, satu penelitian pada wanita melaporkan bahwa asupan apel yang lebih tinggi dikaitkan dengan risiko kematian akibat kanker yang lebih rendah (28).
Kandungan serat apel juga dapat berkontribusi pada sifat melawan kankernya.
Baca Juga: Tak Jadi Rp45 Juta, Segini Besaran Usulan Baru Biaya Haji 2022