JAMBI—INDEPENDENT.CO.ID, Tokoh muda HMI Jambi, Bram Aprianto, ternyata memiliki pandangan yang visioner terhadap tantangan KAHMI ke depan. Dimana menurut Direktur tim kreatif dan Milenial Haris Sani saat pemilihan Gubernur lalu itu, Organisasi KAHMI harus bisa berperan dalam mempercepat pemerataan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau serta mendukung anak muda Indonesia untuk mengawal dan memantau kinerja pemimpin di Indonesia. Salah satu peran itu seyogyanya diwujudkan dalam musyawarah wilayah KAHMI VI 25 - 26 September mendatang.
Menurut mantan Presiden BEM Unbari itu, saat ini tengah terjadi pergeseran dalam gaya kepemimpinan seiring dengan perkembangan teknologi yang mengubah pola kehidupan manusia di seluruh belahan dunia.
" Tidak ada batas minimum bagi pemuda mendapat amanah besar di kursi pengambil kebijakan dan bahkan pada level strategis di dalam organisasi dan pemerintahan termasuk di KAHMI, " ungkapnya.
Selain itu Bram menambahkan generasi millennial yang berpotensi, perlahan sudah harus diberikan kesempatan dalam ruang formal untuk mengambil peran sebagai ‘policy maker’. Kepemimpinan yang memberi ruang kepada generasi millenial adalah merupakan jawaban atas tantangan yang di hadapi para pimpinan saat ini.
Tantangan tersebut pada hakikatnya sudah sangat sering menjadi bahan perbincangan bahkan telah menjadi isu penting bagi kelangsungan hidup sebuah pemerintahan.
Oleh sebab itu, di perlukan pendekatan khusus dan berbeda untuk memimpin dan memberdayakan anggota tim di era milenial ini, salah satunya yang terjadi saat ini pada Muswil KAHMI Provinsi Jambi nanti, para kader muda berkeinginan untuk ikut mewarnai KAHMI sebagai bagian bangsa dan bagian umat.
" Saya menawarkan Potret kepemimpinan transformatif menjadi tipe pilihan ideal dan semakin dekat dengan yang di harapkan masyarakat. Gaya kepemimpinan terbuka, dinamis dan komunikatif menjadi ciri yang menarik pemimpin millennial. KAHMI Jambi butuh tantangan ini ungkapnya. (*)