JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sejak pemerintah Inggris membekukan aset Roman Abramovich, nasib Chelsea makin tak menentu. Klub julukan The Blues itu terus mengalami kesialan. Bahkan klub ini diramalkan bakal tak bisa bertanding. Pasalnya, mereka bisa saja kehabisan dana untuk membeli bensin untuk bus.
Chelsea juga terus dihadapkan dengan situasi yang tak menguntungkan.
Menurut laporan The Athletic, Chelsea tak bisa membeli bensin karena pembekuan aset meluas ke kartu kredit klub.
Sanksi tersebut tentu saja bisa berdampak luas pada performa tim asal London Barat itu.
Awalnya, Chelsea hanya dilarang menjual tiket pertandingan, merchandise, perpanjang kontrak pemain dan bahkan juga melakukan jual beli pemain. Rupanya tak hanya itu saja. Pemerintah Inggris juga membatasi biaya perjalanan atau akomodasi Chelsea saat menjalani laga tandang.
Seperti diketahui, Chelsea kerap menggunakan bus untuk menjadi transportasi dari hotel menuju stadion pada laga kandang dan tandang.
BACA JUGA : Bukan Mesut Ozil, Tapi Ronaldinho yang Bakal Didatangkan Rans Cilegon FC, Benarkah?
BACA JUGA : Instagram Tambah Fitur Baru untuk Live Streaming
Adapun untuk perjalanan jarak jauh biasanya pasukan Thomas Tuchel itu menggunakan kereta hingga pesawat terbang.
Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel mengatakan, meski timnya mendapatkan tekanan yang berat tetapi ia optimis bisa terus bertanding dan tampil.
“Mungkin yang jadi kekhawatiran adalah mencari cukup jersey untuk bermain di tengah sanksi. Tapi, asalkan kami punya jersey yang cukup dan bus yang penuh dengan bensin, kami akan tetap datang dan kompetitif,” ujar Tuchel, seperti dikutip fin.co.id.
Imbas dari pembekuan rekening dan kartu kredit ini, Chelsea tak bisa mengeluarkan dana untuk membayar hal-hal kecil. Salah satunya adalah bensin untuk bus ke pertandingan.
BACA JUGA : Polda Jambi Terus Kebut Capaian Vaksinasi, Kapolda Cek Puskesmas Simpang Kawat
BACA JUGA : Menteri Agama Yaqut Rencanakan Rumah Ibadah Multi Agama
Selain itu, biaya operasional klub juga ditekan secara drastis oleh Pemerintah Inggris. Chelsea kini tidak diperbolehkan menghabiskan lebih dari 20 ribu pounds (Rp376 juta) untuk biaya pergi-pulang pada partai tandang.
Penekanan biaya operasional juga terjadi untuk laga kandang yang juga dibatasi.
Tim London Biru juga tidak boleh mengeluarkan lebih dari 500 ribu pounds (Rp9,4 miliar) dalam satu pertandingan di Stamford Bridge.
Dengan adanya pembatasan dana dari pemerintah Inggris tersebut, Chelsea pun diprediksi akan kesulitan untuk bermain maksimal di setiap laga di sisa musim ini. (*)