KUALATUNGKAL, JAMBI-INDEPEDENT.CO.ID – Pelau usaha perahu ketek, kini tak lag nyaman ketika melintas di bawah jembatan (WFC). Rasa was-was dan takut mulai menghantui, seperti diungkapkan Mahdi, salah seorang penambang ketek di kota Kualatungkal.
Dia mengatakan bahwa saat air mulai pasang patahan tiang yang masih berdiri kokoh itu kerap tersenggol perahu mereka. "Ngeri kite kalo lewat bawah ni kadang air pasang dak nampak tunggul itu, takutnya tertumburkan kalo tertumbur ni bise tenggelam pompong," ujarnya, Jumat 11 Maret 2022.
Dia menyebutkan, dilokasi patahnya tiang jembatan WFC itu, kerap dilalui speedboat jurusan wilayah Ulu dan tak jarang pula pompong nelayan melintasi bawah jembatan tersebut.
"Kalo pompong speedboat sering lewat bawah ini (Jembatan WFC) lebih cepat dibanding lewat ditengah agak lama, kalo sekarang ni kami lewat tengah lah biaklah lambat asal selamat. Kite minta secepatnye dibagusi sebelum jadi masalah nanti kan," harapnya.
BACA JUGA : Sebelum Ditahan, Doni Salmanan Pamerkan Kemewahan dan Biaya Liburan di Bali
Salah satu tiang pondasi jembatan Titian Orang Kayo Mustika Rajo Alam, patah beberapa bulan lalu dihantam KM. Serba Guna I yang bermuatan kelapa kopra. Hingga kini belum diperbaiki.
Padahal, Pemkab telah memberikan limit waktu satu bulan untuk diperbaiki segera. Namun, Engli pemilik kapal tersebut belum juga memenuhi panggilan rapat.
Sekretaris Daerah Tanjab Barat, Agus Sanusi, mengatakan, pemkab telah menggelar rapat pertama bersama pemilik kapal telah menyepakati untuk dilakukan perbaikan terhadap kerusakan.
Tetapi kata Sekda, pada rapat kedua yang dilaksanakan awal maret 2022 lalu, pihak pemilik kapal tidak memenuhi panggilan rapat itu.
Baca Juga: Terlibat Dalam Jamaah Islamiah, dr Sunardi Coba Tabrak Densus 88 Saat Penangkapan
Baca Juga: Diputus Gara-gara Sudah Beristri, Oknum Polisi Bakar Pacar
"Kami ngundang lagi rapat ketiga Selasa 15 Maret 2022, karena rapat lalu mereka tidak datang. Katanya ada urusan di Kota Jambi," jelas Agus Sanusi, Jumat 11 Maret 2022.
Sekda menerangkan, biaya ganti rugi perbaikan satu tiang jembatan WFC itu diprediksi sebesar Rp 144 juta dan sepenuhnya perbaikan itu dibiayai oleh pemilik kapal.
"Untuk perbaikan itu mereka semua yang ngerjakan jadi pihak PU hanya mengawasi kerja mereka saja memang diprediksi oleh PU nilai perbaikan nya sebesar Rp 144 juta," tegasnya.