JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAKARTA – Kebakaran di Blok C2 Lapas (lembaga pemasyarakatan) Klas 1 Tangerang, menewaskan 44 orang. Yang perlu dibenahi adalah sistem manajemen lapas. Ini dinilai sangat penting agar kasus serupa tidak terulang.
“Bikin kebijakan open management terkait kondisi dan eksistensi penjara-penjara di Indonesia,” ujar Direktur Eksekutif Political and Public Policy Studies, Jerry Massie di Jakarta, Jumat (10/9).
Menurutnya, pemerintah perlu memikirkan langkah kongkret untuk menambah kapasitas lapas. Jangan sampai, satu kamar bermuatan lebih. Dikatakan, tidak semua pengguna narkoba mesti dipenjara.
Ada alternatif lain dengan merehabilitasi pengguna narkoba. Sehingga tidak menumpuk di penjara. “Yang paling pokok adalah sistem evaluasi dan kontrol yang diperketat,” imbuhnya.
Seperti diketahui kebakaran besar terjadi di Blok C2 Lapas Klas 1 Tangerang sekitar pukul 01.45 WIB pada Rabu (8/9). Api dipadamkan pukul 03.00 WIB. Sebanyak 44 orang narapidana yang berada di blok tersebut tewas. Sementara itu, lima di antaranya mengalami luka bakar dan 73 lainnya luka ringan. Dugaan sementara karena korsleting listrik. Polisi sedang melakukan penyelidikan dugaan kelalaian petugas lapas dalam peristiwa nahas tersebut. (rh/fin)