JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, JAMBI – Dalam dua atau tiga hari lagi, Pemprov Jambi akan menyalurkan semua 30 ribu paket sembako ke Kota Jambi. Ini bertujuan untuk percepatan penyekatan yang akan dilakukan Pemkot Jambi.
Gubernur Jambi Al Haris mengatakan, saat ini sudah ada 1.400 lebih paket sembako yang disalurkan ke Kota Jambi. Tahap awal di Kecamatan Telanaipura, yang diterima langsung oleh Wali Kota Jambi Syarif Fasha secara simbolis.
“Sisanya nanti akan kita berikan dalam waktu dekat, karena sekarang untuk penyedia sembako masih kurang, tapi dalam beberapa hari ke depan sudah ada,” kata dia, Rabu (18/8).
Pemprov Jambi sendiri masih menunggu pendistribusian sembako yang akan diberikan ke Pemkot Jambi. Haris menyebutkan kini, toko yang menyediakan sembako tersebut sedang bergerak menyiapkan kemasan. Setelah siap, baru didistribusikan ke Kota Jambi.
Setelah semua sembako disalurkan, baru bisa penyekatan batas Kota Jambi. Bantuan tersebut diberikan untuk masyarakat yang benar-benar terdampak oleh Covid-19. “Kita tetap melakukan langkah-langkah untuk mengurangi angka Covid-19 di Provinsi Jambi, tapi juga tidak mengabaikan hak-hak masyarakat,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Provinsi Jambi Arief Munandar mengatakan, anggaran yang digunakan untuk membeli sembako yang akan dibagikan ke masyarakat tersebut, menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Saat ini yang telah disiapkan ada sebanyak Rp 20 miliar untuk pembelian dan penyaluran paket sembako yang diberikan kepada masyarakat Kota Jambi saat penerapan penyekatan nanti. “Tapi dari anggaran ini disesuaikan dengan kebutuhannya,” kata dia.
Sementara yang terealisasi baru sebesar Rp 4,5 miliar. Bantuan sembako yang diberikan tersebut seperti beras 5 kilogram, kemudian minyak goreng, mie instan dan makan pokok lainnya. “Kalau kecukupannya kita belum tahu, mudah mudahan cukup untuk mencukupi kebutuhan selama penyekatan,” tambahnya.
Diketahui, dalam satu paket tersebut, Arief menyebutkan jika diuangkan berkisar Rp 150 ribu.
Sementara itu, Fasha mengatakan saat ini pihaknya baru menerima paket sembako dari Pemprov Jambi. Paket tersebut tidak langsung dibagikan ke masyarakat. Disimpan di setiap kecamatan sembari menunggu sisa paket sembako tersalurkan semua, baru nantinya diserahkan ke masyarakat.
“Apabila kita bagikan langsung, yang mendapat duluan paket sembakonya akan habis duluan, sementara yang lain belum mendapat bantuan. Makanya nanti akan kita distribusikan serentak 30 ribu paket itu ke masyarakat,” kata dia.
Kemudian, setelah disalurkan, masih terdapat sisa, maka sisa paket tersebut harus disimpan di dinas sosial. Camat dan lurah tak boleh menyimpan sisa paket sembako tersebut. Dikhawatirkan ada terjadi ketidak adilan jika disimpan oleh lurah dan camat. Kata Fasha, bisa saja paket tersebut dibagikan ke kerabat camat atau luar yang tak mendapatkannya, karena masih ada sisa.
“Saya tidak ingin ada camat dan lurah yang menyimpan sembako ini kalau ada lebihnya. Kalau ada kedapatan bakal saya tegur dan saya evaluasi camat dan luarhnya,” tegasnya.
Dia menegaskan, sebelum semua 30 ribu paket terkumpul, camat yang telah menerima paket sembako lebih awal, maka harus disimpan terlebih dahulu dan tak boleh membagikannya dulu. Kemudian, diharapkan dengan melakukan penyekatan di Kota Jambi, bisa menekan angka Covid-19.
Kata dia, penyekatan dilakukan 10 sampai 14 hari, di masa itu tidak ada masyarakat yang keluar dan masuk ke Kota Jambi jika tak ada urusan yang mendesak. Jika ini benar-benar dilakukan, Fasha percaya kasus Covid-19 di Kota Jambi bisa nol. “Maka nanti setelah di buka masyarakat bisa melakukan aktivitas seperti semula, namun tetap prokes,” sebutnya.